Nasional

Tingkatkan Kualitas Kader, IPNU NTB Gelar Lakut

NU Online  ·  Selasa, 27 Februari 2018 | 05:02 WIB

Lombok Barat, NU Online
Latihan Kader Utama (Lakut) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat berlangsung khidmat dan lancir. Tampak hadir unsur Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU).

Sebelum sambutan, peserta yang hadir sama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Ya lal Wathan, dan Mars IPNU.

Menurut Ketua Panitia Lakut M Naufal, Lakut ini berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari Kamis malam hingga Ahad pagi (21-24). Peserta yang hadir dalam kegiatan formal kaderisasi IPNU ini terdiri atas PC IPNU sepulau Lombok.

Sementara Ketua IPNU NTB Syamsul Hadi mengatakan, Lakut ini merupakan jenjang kaderisasi tingkat akhir yang ada di IPNU. Kaderisasi formal adalah kewajiban bagi setiap kader-kader IPNU untuk mengikutinya setelah dia mengikuti Latihan Kader Muda (Lakmud).

Lakut ini merupakan kewajiban formal yang harus dilakukan bagi pengurus wilayah, tambah Syamsul tidak lain tidak bukan hanya untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan kecintaannya terhadap NU, karena di dalam Lakut ini nantinya akan diisi oleh narasumber yang andal yang akan berbicara langsung dan berdiskusi soal ke-NUan.

Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia Nusa Tenggara Barat (KNPI NTB) Lalu Athar Fath mengungkapkan bahwa ber-IPNU tidak boleh setengah-setengah, karena setiap organisasi yang diikuti harus sampai tuntas dan menerima predikat kader militan.

KNPI merupakan tambah Athar, wadah berkupulnya organisasi kepemudaan, termasuk juga IPNU didalamnya, dan IPNU selalu hadir dan mengambil bagian disetiap momen KNPI di NTB.

"IPNU cukup bagus di NTB, tidak pernah lepas akan dan selalu berkontribusi bagi daerah khusunya di NTB,"tuturnya.

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) M Syakir Niamillah mengimbau seluruh kader dan peserta Lakut agar selalu mensyiarkan IPNU di kalangan pelajar sekolah umum. Maksudnya adalah untuk menangkal gerakan-gerakan radikal yang mencoba untuk masuk ke kalangan pelajar.

"Pelajar IPNU harus ekspansi ke semua tingkatan, baik itu SMP, SMA, dan pesantren khususnya. Karena sekolah umum banyak menjadi target utama dari gerakan-gerakan radikal di Indonesia sehingga IPNU harus masuk dan merekrut agar terhindar dari gerakan ISIS tersebut," jelasnya.

Sementara itu Pimpinan Pesantren Darul Quran Bengkel TGH Halisusobri menegaskan, IPNU harus menjadi garda terdepan dalam mengawal dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebab masuknya gerakan-gerakan baru itu banyak dimulai dari para pelajar dan santri. Oleh karena itu peran IPNU untuk terus menjaga dan mensterilkan gerakan-gerakan itu agar tidak dekat dengan para santri dan pelajar khususnya di Nusa Tenggara Barat.

"IPNU adalah generasi masa depan NU. Siapa lagi kalau bukan IPNU hari ini yang akan membesarkan dan menjalankan NU sehingga sangat besar peran anak-anak muda pelajar NU untuk selalu belajar dan belajar tentang kebangsaan, keindonesiaan, dan ke-NUan, dengan mengikuti agenda-agenda IPNU," pungkasnya. (Red Alhafiz K)