Nasional

Tiga Pesan Menag di Pembukaan Kemah Rohis 2018

NU Online  ·  Selasa, 6 November 2018 | 12:45 WIB

Tiga Pesan Menag di Pembukaan Kemah Rohis 2018

Menag RI di Belitung pada acara pekemahan Rohis

Belitung, NU Online
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan tiga pesan penting kepada para pengurus Kerohanian Islam (Rohis) yang sedang mengikuti Perkemahan Rohis Nasional Siswa SMA/SMK ke-3 Tahun 2018.

Kegiatan Perkemahan Rohis Nasional berlangsung dari 5-10 November 2018. Acara ini digelar bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung.

“Pertama, mengajak aktivis Rohis untuk memperluas dan memperdalam wawasan pengetahuan, tidak hanya di bidang keislaman. Namun, di semua aspek kehidupan. Wawasan harus diperluas dan diperdalam agar tidak sempit pikiran,” kata Menag di hadapan seribuan peserta Rohis.

Bila pandangan luas, lanjut Menag, maka hati kita akan luas. Ada pepatah Arab yang mengatakan manusia itu cenderung memusuhi hal yang tidakdia ketahui. “Kita mudah sekali memusuhi sesuatu yang tidak dikuasai,” jelasnya.

Putra bungsu Menag KH Saifuddin Zuhri ini menegaskan, Rohis harus senantiasa memiliki cara pandang yang mengedepankan hal positif yang memacu sikap optimis dan tidak mudah terjebak pada hal negatif yang memicu sikap pesimis. “Untuk itu, diperlukan wawasan yang luas,” tandasnya.

Menag kembali mengingatkan, firman Allah yang pertama kepada Rasulullah SAW adalah membaca. Perintah membaca justru diberikan kepada Nabi yang ummi (tidak pandai membaca dan menulis). Bahkan, perintah itu ditegaskan sampai tiga kali. “Ini memiliki makna yang luas bahwa wawasan harus betul-betul mendalam dan luas,” ujar Menag.

Kedua, Menag mengajak aktivis Rohis untuk memahami Islam secara esensial dan subtansial. Inti ajaran pokoknya adalah memanusiakan manusia. Islam memiliki akar kata yang sama dengan al-Salam yang berarti kedamaian. “Maka, tebarkan selalu kedamaian,” tandas Menag.

Ketiga, jadilah penebar maslahah, bukan masalah. “Saya merasa perlu menyampaikan ini karena dalam pikiran saya dan angan-angan saya, 20 atau 25 tahun yang akan datang tentu saudara yang akan berdiri di panggung ini. Bahkan, memimpin negara tercinta ini,” tegasnya.

Menag menegaskan, sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk lingkungan masing-masing. “Sehingga keberadaan kita bisa dirasakan manfaatnya. Kita memiliki wawasan yang luas, keterampilan yang baik dan semangat berislam menyebarkan kedamaian,” terangnya.

Dalam gelaran yang berlangsung di Bumi Perkemahan Juru Seberang Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, hadir Dirjen Pendis Kemenag Kamaruddin Amin, Direktur PAI Rohmat Mulyana Sapdi, dan dua Direktur PAI sebelumnya, yakni Imam Tholkhah dan Amin Haedari. (Musthofa Asrori/Muiz)