Tidak Eksklusif, NU Terbuka terhadap Budaya Lokal
NU Online · Ahad, 16 Februari 2014 | 03:30 WIB
Grobogan, NU Online
Ajaran Islam yang dikembangkan Nahdlatul Ulama berprisip pada inklusifitas atau keterbukaan terhadap unsur tradisi budaya lokal. Di tengah banyaknya paham yang muncul, NU berkomitmen untuk tidak eksklusif dengan menerima siapa saja yang mau menerima ajaran Al-Qur’an.
<>
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abu Hafsin pada acara halaqah kebangsaan yang digelar oleh Pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Grobogan pada sabtu (15/2) di Gedung PCNU Grobogan, Jateng.
Menurutnya, Wali Songo telah mencontohkan bagaimana cara mensyiarkan agama Islam. “Dakwah yang dilakukan Wali Songo tidak pernah membuang atau pun menolak tradisi yang telah dilakukan oleh masyarakat sekitar,” terangnya.
Dahulu sebelum Islam masuk, lanjut Kiai Abu Hafsin, masyarakat Hindu melakukan acara peringatan tiga tujuh hari kematian keluarganya. Islam lewat dakwah inklusif Wali Songo tidak membubarkan atau membuang tradisi tersebut, namun menjaga tradisi yang di dalamnya dengan memasukkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah.
“Berbeda dengan suatu ajaran yang bersikap menolak tradisi dan membid’ahkan suatu kelompok bahkan mengkafirkan sesama saudara Islam, ini yang nama ajaran ekslusif,”jelasnya.
“Masyarakat eksklusif hanya membenarkan madzhabnya sendiri dan menyalahkan madzhab yang lain. Sedangkan, masyarakat inklusif rumpun menghargai segala perbedaan yang ada,” pungkasnya. (Asnawi Lathif/Mahbib)
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
4
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
5
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
6
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
Terkini
Lihat Semua