Nasional NU PEDULI KONAWE

Terjang Genangan Banjir, NU Peduli Salurkan Bantuan

Ahad, 23 Juni 2019 | 15:00 WIB

Terjang Genangan Banjir, NU Peduli Salurkan Bantuan

NU Peduli salurkan bantuan warga terdampak banjir Konawe.

Jakarta, NU Online

Merespons dampak bencana banjir Konawe, Sulawesi Tenggara, NU Peduli terus menyalurkan bantuan bagi warga dan daerah terdampak. Seperti pada Ahad (23/6) hari ini, relawan NU Peduli bersama PCNU Konawe Utara melakukan penyerahkan bantuan berupa bahan sembako dan pakaian layak pakai bagi keluarga yang masih berada di pengungsian.

"Penyaluran bantuan ini sudah beberapa kali dilakukan oleh PCNU Konawe Utara. Tujuannya untuk meringankan beban bagi keluarga-keluarga yang terdampak banjir khususnya di Konawe Utara," kata Masmudin, relawan NU Peduli Konawe dihubungi dari Jakarta, Ahad (23/6) sore.

Untuk saat ini, lanjut dia, NU Peduli Konawe Utara bekerjasama dengan PWNU Sulawesi Tenggara dalam melakukan kegiatan pemberian bantuan kepada masyarakat. Bentuk bantuan masih berfokus untuk kebutuhan pokok terutama sembako dan pakaian.

Namun, relawan juga membantu membersihkan area bekas banjir di daerah-daerah yang sudah mulai surut. "Kami membantu masyarakat membersihkan sisa-sisa banjir seperti lumpur yang masih tersisa di rumah-rumah warga maupun di fasilitas-fasilitas lainnya seperti sekolah dan masjid-masjid dan mushalla," kata Masmudin.

"Kegiatan ini (penyaluran bantuan dan bersih-bersih rumah warga) akan terus kami lakukan sampai masyarakat sudah merasa nyaman untuk tinggal di rumah mereka masing-masing, termasuk jika sarana lainnya sudah bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya," lanjutnya.

Untuk itu, PCNU Konawe Utara masih melakukan penggalangan dana guna membantu masyarakat yang terkena dampak banjir. "Kami mendirikan posko namanya Pos NU Peduli Banjir Konawe Utara, Sulawesi Tenggara di Desa Longeo Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara," jelas Masmudin.

M Wahib Emha, Koordinator relawan NU Peduli mengatakan, NU Peduli juga telah menyalurkan bantuan berupa empat buah genset. Bantuan genset diberikan karena ada beberapa daerah yang mengalami pemadaman listrik akibat banjir.

Mengingat sulitnya medan menuju daerah terdampak, kata Wahib, relawan NU Peduli acap menggunakan perahu kecil bahkan rakit agar bantuan tiba di daerah yang membutuhkan.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak dua dari 18 kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terisolasi akibat banjir yang melanda daerah tersebut dalam setengah bulan lebih ini.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Konawe menyebutkan, kedua kecamatan yang masih terisolasi akibat banjir tersebut adalah Kecamatan Routa dan Kecamatan Latoma. Kemudian, tiga kecamatan masih tergenang air dengan ketinggian 30 centimeter hingga satu meter yaitu Kecamatan Pondidaha, Kecamatan Wonggoduku, dan Kecamatan Wonggoduku Barat. Akibat banjir, penduduk yang mengungsi mulai terserang penyakit kulit.

Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 4.718 kepala keluarga yang terdiri dari 18.408 jiwa yang tersebar 126 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan masih bertahan di tempat pengungsian, menyusul banjir yang terjadi di wilayah tersebut sejak setengah bulan lebih. Rumah penduduk yang hanyut sebanyak 193 unit dan yang terendam air sebanyak 5.762 unit, sedangkan masjid yang juga terendam air sebanyak 34 unit.

Fasilitas umum yang terendam air sepanjang 228 meter, puskesmas sebanyak 4 unit, pasar 1 unit, jalan yang terendam air sepanjang 254,1 kilometer, dan kantor pemerintah yang terendam 104 unit. Bangunan sekolah yang ikut terendam air yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) sebanyak 32 unit, SD (49 unit), dan SMA (14 unit).

Lahan pertanian dan perikanan yang terendam air untuk sawah (8.543 hektare), lahan jagung (344 hektare). lain-lain (435 hektare, tambak (808 hektare), hortikultra (43 hektare), dan hewan ternak 73.214 ekor.

Banjir yang melanda Kabupaten Konawe disebabkan intensitas hujan yang tinggi menjadikan Sungai Konaweha, Sungai Lahambuli, dan Sungai Rawa Aopa meluap. Rentetan banjir yang melanda Kabupaten Konawe tersebut terjadi sebelum Lebaran hingga usai Lebaran Idul Fitri 2019.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi saat ini selimut, popok, dan susu, perawat pendamping, pemeriksaan kesehatan, vitamin, perahu karet, dan ganset. (Kendi Setiawan)