Nasional

Tausiyah Kebangsaan Gus Muwafiq di Unesa: Cintailah Indonesia 

Rab, 30 Oktober 2019 | 01:00 WIB

Tausiyah Kebangsaan Gus Muwafiq di Unesa: Cintailah Indonesia 

Gus Muwaffiq beserta Rektor Unesa, para wakil rektor dan segenap para pejabat Unesa saat tausiyah kebangsaan. (Foto: NU Online/Bashri)

Surabaya, NU Online
Suasana kondusif di Indonesia harus selalu dijaga. Dan hal tersebut menjadi tanggung jawab semua kalangan agar kondisi aman dan nyaman dapat dirasakan.
 
Penegasan ini disampaikan KH Ahmad Muwafiq saat tampil pada kegiatan Tausiyah Kebangsaan dengan tema 'Merawat Kebinnekaan untuk Indonesia Maju'. Acara digelar dalam rangkaian Dies Natalis Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ke-55 di halaman rektorat kampus setempat, jalan Lidah Wetan, Selasa (29/10). 
 
Dalam paparannya, Gus Muwafiq, sapaan akrabnya mengajak jamaah yang hadir untuk mencintai Indonesia dengan keberagaman budaya yang dimiliki. 
 
“Islam sebagai agama itu mempererat persatuan, bukan malah memersalahkan persatuan,” demikian pesannya.
 
Karena itu, dirinya sangat menyesalkan bila ada segelintir kalangan yang justru mempertajam perbedaan dan tidak turut menjaga keragaman yang memang menjadi hal tidak terhindarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Dalam pandangannya, sejarah Islam Nusantara yang dibawa para wali telah juga memberikan gambaran terkait menjaga kebinekaan tersebut. 
 
“Mereka menebarkan nilai-nilai luhur bangsa yakni saling menghormati perbedaan yang ada,” kata Gus Muwafiq yang didampingi Sujarwanto selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama serta Agus Hariyanto sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unesa. 
 
Di ujung ceramahnya, Gus Muwafiq kembali mengingatkan elemen bangsa untuk menjadikan perbedaan sebagai sebuah sunnatullah atau keniscayaan demi kemajuan bangsa. Pesan yang selalu disampaikan untuk selalu menjaga persatuan dan hendaknya senantiasa berbangga menjadi  bangsa Indonesia.
 
Apa yang disampaikan Gus Muwafiq cukup mengesankan bagi hadirin yang terdiri dari sivitas akademika dan warga sekitar kampus. Toni, salah satu pegawai Unesa yang menyimak ceramah menyampaikan bahwa pesan yang disampaikan penceramah luar biasa.
 
“Pesan yang disampaikan beliau sangat luar biasa, membuat hati adem dan legowo, terutama pesan agar jangan mudah menghina orang yang berbeda dengan kita,” ujarnya kepada NU Online.
 
Gus Muwafiq segera bertolak menghadiri undangan Gubernur Jawa Timur yang menggelar peringatan Hari Santri di Tugu Pahlawan Surabaya.
 
 
Kontributor: Mila
Editor: Ibnu Nawawi