Gus Muwafiq Jelaskan Asal Usul Kiai, Santri, dan Sarung
NU Online · Senin, 21 Oktober 2019 | 15:45 WIB

Gus Muwafiq saat mengisi ceramah agama pada Malam Santriversary di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10) malam. (Foto: NU Online/AR Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Hari Santri yang jatuh pada 22 Otober 2019 disambut meriah bangsa Indonesia terutama oleh kaum santri yang menimba ilmu di pesantren. Pada momentum hari santri ini, penceramah kondang NU KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) menjelaskan asal mula penyebutan santri kiai dan sarung.
Baca juga: Santriversary, Malam Puncak Peringatan Hari Santri Malam Ini
Baca juga: Hadiri Malam Santriversary, Ribuan Santri Padati Lapangan Banteng
“Baju syar'i namanya syar’un. Datang ke Indoensia jadi sarung. Dipakai santri jadi sarungan,” paparnya di hadapan ribuan santri yang memenuhi Lapangan Banteng.
Hingga berita ini ditulis, gelaran Malam Santriversary yang diinisiasi Direktorat PD Pontren Ditjen Pendis Kemenag masih berlangsung. Para santri tampak gembira mengikuti seluruh rangkaian acara.
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua