Tanggulangi Radikalisme, Informasi Berbasis Tradisi Harus Diperkuat
NU Online · Rabu, 9 September 2015 | 05:01 WIB
Mataram, NU Online
Peneiti Senior The Wahid Institute, Ahmad Suaedy menyampaikan, bahwa paham dan gerakan radikalisme bisa ditanggulangi dengan memperbanyak pesan dan informasi berbasis tradisi. Memperkuat tradisi sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan atas bangsa dan negaranya.<>
Hal demikian disampaikan oleh Suaedy sebagai narasumber dalam Workshop Metode dan Best Practice mengenai Countering Violent Extrimism (CVE), Rabu (9/9) di Hotel Golden Palace, Mataram, NTB.
“Tradisi harus diperkuat, bukan hanya mengemukakan dan menyebarkan informasi-informasi berbau kekerasan,” terang Suaedy.
Menurutnya, tradisi dapat memperkuat karena di dalamnya terdapat interaksi berbasis pluralitas atau keberagaman yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa.
“Kalau sudah bersatu, intoleransi yang menjadi salah satu faktor utama munculnya radikalisme dapat dicegah,” katanya.
Dalam sesi pertama workshop bertopik ‘Intoleransi, Ekstremisme yang Menggunakan Kekerasan dan Terorisme di Indonesia’ ini mengahadirkan Pakar Psikologi Perdamaian UI, Dr Ichsan Malik, Aktivis Perdamaian yang juga mantan anggota Jama’ah Islamiyah, Ali Fauzi, Kepala Peneliti Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial, Solahudin Hartman, dan dari Portal Indonesia NGO, Ira Novita. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua