Nasional

Syekh Adnan Al-Afyouni, Sosok Sufi yang Dekat dengan Ulama Indonesia

Jum, 23 Oktober 2020 | 08:45 WIB

Syekh Adnan Al-Afyouni, Sosok Sufi yang Dekat dengan Ulama Indonesia

Syekh Adnan Al-Afyouni dan Habib Luhtfi bin Yahya. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Ikatan Alumni Syam (Suriah) Indonesia (Alsyami) mengungkapkan sosok Syekh M. Adnan Al-Afyouni sebagai seseorang yang getol melakukan rekonsiliasi konflik di Suriah yang berkepanjangan dan berdampak krisis kemanusiaan, selain korban jiwa tak terhitung jumlahnya.


"Beliaulah ulama yang turun langsung meng-ishlah-kan pihak-pihak yang bertikai," kata Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni, Jumat (23/10).


Syekh Adnan juga merupakan ulama yang mendapatkan kepercayaan pemerintah dan oposisi, karena integritasnya yang tinggi.


ā€œSyekh Adnan juga termasuk ulama yang sangat dekat dengan ulama dan umat Islam Indonesia, mempunyai ratusan murid di Indonesia, melakukan serangkaian puluhan kunjungan ke Indonesia semasa karirnya menjadi mufti Provinsi Damaskus,ā€ jelas Najih.


Syekh Adnan merupakan ulama yang memimpin rapat pemilihan Maulana Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ketua Forum Sufi Dunia yang berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah pada April 2019 lalu.


Di tempat yang sama, Pekalongan, Syekh Adnan bersama tokoh-tokoh sufi dunia juga menghadiri Konferensi Ulama Internasional bertajuk Bela Negara pada 27-29 Juli 2016 lalu.


Pada Konferensi Ulama Internasional tahun 2016 tersebut menghasilkan 15 poin consensus (kesepakatan) ulama terkait bela negara dan berbagai problem dunia Islam.


Kegiatan yang digelar JATMAN dan Kementerian Pertahanan itu diikuti oleh sejumlah ulama, intelektual, dan akademisi dari 40 negara di dunia serta ratusan ulama dari Indonesia.


15 Konsensus tersebut dibacakan oleh Syekh Adnan Al-Afyouni. Dalam prakatanya, Syekh Afyuni menyampaikan bahwa konferensi telah berlangsung dengan sejumlah sidang pembahasan secara ilmiah dan dialog, di mana telah dibahas pentingnya bela negara, melindungi negara, dan mengembangkan negara serta menjaga stabilitas, dan pertumbuhannya.


ā€œJuga penting hidup rukun di seluruh negara-negara peserta serta pentingnya menyebarluaskan rasa cinta perdamaian, kerja sama, saling bahu-membahu atas dasar fiqih dan legalitas agama kita yang berlandasakan kepada teks-teks agama Islam yang hanif dan ajaran-ajarannya dari para ulama salafus sholeh,ā€ ujar Syekh Adnan kala itu.


Syekh Adnan juga berperan penting ketika Rais Aam Jamā€™iyyah Ahlith Thariqah Al-Muā€™tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), Maulana Habib Luthfi bin Yahya terpilih memimpin Forum Sufi Dunia pada April 2019 di Pekalongan, Jawa Tengah.


Menurut Syekh Adnan, satu hal yang menarik dari Forum Sufi Dunia adalah bahwa pimpinan tertinggi organisasi internasional ini adalah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Rais 'Aam JATMAN dan berkantor pusat di Indonesia.


"Mengapa memilih Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dan Indonesia sebagai pemeran utamanya? Karena para masyayikh dan mufti memilihnya berdasarkan isyarah ilahiyah dan isyaroh minar Rasul SAW, sehingga pilihan itu sangat tepat," ungkap Syekh Adnan.


Di samping itu lanjutnya, juga karena melihat kebesaran negeri Indonesia, keagungan bangsanya, serta keberhasilan JATMAN dan Habib Luthfi bin Yahya dalam mengembangkan thariqah dan dakwah untuk memperkuat eksistensi bangsa dan negara.


Karya dan pemikiran Syekh Adnan tentang penguatan kenegaraan juga sangat membantu bagi santri-santri alumni Pondok Pesantren Lirboyo untuk menyusun buku Fiqih Kebangsaan.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan