Jakarta, NU Online
Deputi II Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Soleh mengatakan, saat ini belum banyak lembaga yang memperhatikan kepemimpinan domestik atau keluarga.
Saat ini, kata dia, pemuda misalnya selalu terasosiasi dengan calon yang akan memikul tampuk kepemimpinan publik. Padahal, keberhasilan dalam kepemimpinan keluarga adalah penentu keberhasilan di publik.
“Keluarga adalah entitas terkecil. Bangsa yg kuat dimulai keluarga kuat.. Indonesia akan kuat dari keluarga kepemimpinan domestik yang kuat. Tentu ini bukan satu-satunya faktor,” katanya pada pembukaan Kepemimpinan Domestik Milenial yang digelar Pimpinan Pusat Muslimat NU melalui Himpunan Da’iyah Muslimat (Hidmat) di Hotel Bintang, Jakarta, Rabu (26/12) malam.
Menurut Niam, seseorang yang akan merebut kepemimpinan publik bisa dimulai dengan kesuksesan dalam kepemimpinan di keluarga.
Karena itulah, kembali ia menekankan selain kepemimpinan publik harus dikembangkan kepemimpinan domestik. Sehingga ia mengucapkan terima kasih kepada Muslimat NU yang memiliki perhatian pada tersebut.
Di akhir sambutannya, Niam mengajak peserta dan pengurus Muslimat NU untuk mengirim doa dengan membaca surat Al-Fatihah untuk korban bencana tsunami di Selat Sunda beberapa hari lalu.
Para peserta kegiatan tersebut dari berbagai elemen muda mudi, di antaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), dan santri dari beragam pesantren, dan anggota Gusdurian.
Kegiatan dibuka Ketua Muslimat NU Siti Aniroh tersebut bertema Pelatihan Pra Nikah bagi Para Pemuda untuk Membangun Keluarga Maslahat. (Abdullah Alawi)