Jakarta, NU Online
Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Alfa Isnaeni, di Jakata, Senin (5/12) menegaskan, kader inti Gerakan Pemuda Ansor tersebut mempunyai tiga esensi harus dilakukan.
“Banser itu pengamal, pendakwah, dan penjaga Ahlussunnah wal Jama'ah atau Aswaja. Kalau amalannya bukan Aswaja, jelas bukan Banser,” kata dia.
Aswaja adalah aliran atau paham yang berpegang teguh kepada Al-Qur’an, hadits, ijma’, dan qiyas yang menganut empat madzhab fiqh, Imam Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali.
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan diantaranya bertujuan untuk memperjuangkan dan membentengi ajaran Aswaja. Tahlilan, ziarah kubur, qunut, talqin, maulid nabi merupakan sejumlah amaliah Aswaja NU.
Mengenai Aswaja, Maulana Syekh Ali Jum'ah menyebut Aswaja tidak mengafirkan siapa pun, kecuali orang yang mengakui bahwa ia telah keluar dari Islam, juga orang yang keluar dari barisan umat Islam.
Aswaja juga tidak pernah mengafirkan orang yang salat menghadap kiblat. Aswaja tidak pernah menggiring manusia untuk mencari kekuasaan, menumpahkan darah, dan tidak pula mengikuti syahwat birahi (yang haram).
Kasatkornas Banser itu lalu melanjutkan, cara mendakwahkan Aswaja bisa melalui beragam bidang, satu diantaranya ialah ekonomi.
“Lalu seperti apa menjaga Aswaja? Apa yang dilakukan ulama kita, maka Banser harus menjaganya,” ujarnya. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
4
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua