Nasional

Stunting Tinggi karena Perempuan Belum Berdaya

NU Online  ·  Selasa, 11 Desember 2018 | 10:30 WIB

Bogor, NU Online
Pengurus Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Fauziah M Asih menyatakan bahwa pemberdayaan terhadap perempuan merupakan cara efektif dalam menanggulangi stunting.

"Cara yang efektif, ya memberdayakan perempuan," kata Fauziah kepada NU Online pada Workshop Pencegahan Stunting Lintas Sektor di Hotel The Rizen Cisarua, Bogor, Senin (10/12).

Hal itu disebutnya berdasarkan pada bacaan hasil penelitian, baik dalam maupun luar negeri yang menyatakan bahwa peran perempuan mampu menurunkan angka stunting.

"Perempuan dapat menurunkan stunting pada anak balita. Jadi secara ilmiah, peran perempuan ini sudah terbukti," kata Fauziah.

Sementara terkait dengan angka stunting di Indonesia yang masih tinggi, disebutnya karena pemberdayaan perempuan belum optimal. Pemberdayaan perempuan Indonesia masih tertinggal dari negara lain.

"Jadi, salah satu faktor angka stunting di Indonesia masih tinggi karena masih banyak perempuan yang belum berdaya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Prevalensi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angkat stunting di Indonesia pada 2013 sebesar 37,2 persen dan turun sekitar 6,4 persen. Pada 2018 menjadi 30, 8 persen.

Stunting sendiri adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun. (Husni Sahal/Ibnu Nawawi)