Soal Seruan Jihad dalam Azan, Habib Novel: Jangan Terprovokasi
NU Online · Senin, 30 November 2020 | 13:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Habib Novel Alaydrus menanggapi soal seruan jihad yang diselipkan pada kalimat azan dengan larangan tegas agar tidak terprovokasi.
"Sudah, abaikan saja! Jangan terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang begini ini! yang nggak mutu ini. Enggak usah didengarkan," tegasnya melalui video di kanal Youtubenya pada Senin (30/11).
Ia mengaku seumur hidup baru mendengar 'azan' demikian. Menurutnya, ini aneh mengingat seruan untuk shalat tetapi diganti jihad.
"Memang aneh juga. Seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang azan kok kayak gitu, azan kok seruan untuk shalat diganti seruan untuk jihad," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa hal tersebut bertentangan dengan ajaran yang dibawa Rasulullah saw, para habib, dan para kiai.
"Ini sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, bertentangan dengan Bani Alawi, ajaran para habaib, maupun para Kiai," kata Pengasuh Majelis Ilmu dan Dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah itu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, al-muslimu man salima al-muslimuna min lisanihi wayadihi, seorang muslim adalah dia yang umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya.
Oleh karena itu, Habib Novel menegaskan agar masyarakat Muslim mempererat tali persatuan dan persaudaraannya, saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati.
"Kita harapkan tali persatuan dan persaudaraan. Kita tebarkan kasih sayang, kita saling menghormati dan saling mencintai," ajaknya.
Kembali ia menegaskan agar jangan terprovokasi dengan ajakan siapapun dengan alasan apapun, yang merusak perdamaian di negeri ini. Sebab, siapapun yang hidup di Negeri Zamrud Khatulistiwa ini dapat menjalankan agamanya dengan baik.
"Karena di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, alhamdulillah kita bisa hidup beragama. Semua umat beragama hidup dengan damai, saling menghargai, penuh toleransi," jelasnya.
Bahkan, umat Islam disediakan tempat shalat di manapun, hatta di tempat peristirahatan perjalanan (rest area) dan di mal.
"Khususnya umat Islam bisa melaksanakan shalat di manapun bahkan di rest area, di mal disediakan mushala tempat untuk shalat," katanya.
Lebih dari itu, Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia. Karenanya, Habib Novel mengajak semua elemen masyarakat untuk saling menjaga persatuan dan memupuk rasa kasih antarsesama anak bangsa agar semakin makmur ke depannya.
"Mari, kita bersama-sama jaga kedamaian negeri ini. Kita jaga persatuan negeri ini. Mari, kita pupuk rasa saling mencintai sesama anak bangsa sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang semakin besar dan bangsa yang semakin makmur," pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua