Slamet Rahardjo 'Hadirkan' Asrul Sani di Pentas Mahkamah Mahasiswa UIN Jakarta
NU Online · Jumat, 31 Mei 2024 | 17:30 WIB

Aktor dan Sutradara senior Slamet Rahardjo yang secara khusus hadir mengajak para penonton pementasan drama Mahkamah untuk 'menghadirkan' Asrul Sani, Kamis (30/5/2024) malam di Gedung Pertunjukan Bulungan, Jakarta. (Foto: dok. PBSI UIN Jakarta)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU OnlineÂ
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mementaskan naskah drama berjudul Mahkamah karya Asrul Sani, Sastrawan pendiri Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi). Pementasan itu diigelar di Gedung Pertunjukan Bulungan, Jakarta, Kamis (30/5/2024) malam.
Aktor dan Sutradara senior Slamet Rahardjo yang secara khusus hadir mengajak para penonton pementasan drama Mahkamah untuk 'menghadirkan' Asrul Sani. Ia meminta seluruh penonton dan pemain memejamkan mata dan menghadirkan sang gurunya ke pikiran dan hati.
"Bismillahirrahmanirrahim. Al-Fatihah!" pintanya kepada semua hadirin.
Suasana pun menjadi hening. Sayup-sayup yang terdengar hanyalah bunyi tujuh ayat pertama dalam Al-Qur'an itu.
Ia meyakini bahwa Asrul Sani sedang 'hadir' dan 'memeluk' seluruh hadirin. Pun dengan Al-Fatihah tadi, ia juga percaya itu bagian dari wujud pelukan balik dari mereka.
Kehadiran Slamet Rahardjo tentu memberikan kejutan tidak saja bagi penonton, tetapi juga pemain. Tatapan mereka cerah seakan tak percaya sosok yang biasa mereka lihat di layar kaca, tampak di depan mata menghadiri pementasannya.
Slamet sendiri mengaku kehadirannya karena sebagai wujud penghormatan atas gurunya. "Saya datang karena teman-teman mementaskan karya guru saya yang luar biasa Drs Asrul Sani," ujarnya.
Selain Slamet, hadir juga Riris Toha Sarumpaet, guru besar Universitas Indonesia sekaligus ipar Asrul Sani. Ia mengaku, bahwa melihat adegan demi adegan dan dialog yang dimainkan sangat menggambarkan Asrul Sani yang ia kenal.
Sebab, ia adalah tokoh yang sama di dalam berbagai wilayah kehidupannya, baik di dunia sastra dalam karya-karyanya maupun dalam kesehariannya di lingkungan keluarga yang bicara dengan bahasa yang santun dan filosofis.
"Itulah cara berkatanya Asrul Sani. Dalam sehari-hari juga begitu. Dia gak sama (dengan orang lain). Sangat filosofis dan dalam," ujarnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
Terkini
Lihat Semua