Singgung Banser, Ansor Riau Desak Moeldoko Minta Maaf
NU Online · Rabu, 31 Desember 2014 | 18:01 WIB
Pekanbaru, NU Online
Pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyon Infanteri (Yonif) 752/Vira Yudha Sakti di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Kabupaten Sorong Papua Barat menuai kritikan PW Ansor Riau.
<>
Dalam Sidak tanggal 29/12 itu, Jendral Moeldoko mengatakan, "Kalau prajurit TNI sudah tidak memiliki disiplin maka kamu sama saja dengan Banser, hal itu akan sangat membahayakan karena prajurit TNI dilengkapi senjata", kata Panglima TNI.
Pernyataan Panglima yang menyinggung Banser itu dianggap merendahkan satuan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Karena itu, Ketua PW Ansor Riau sekaligus Wakil Sekretaris PP GP Ansor H Hadi Musa Said mendesak Panglima TNI meminta maaf kepada Banser.
Menurut Hadi Musa, Banser tidak bisa dianggap sebagai para militer yang tidak disiplin. Banser sebagai bentengnya ulama NU dikenal sebagai pasukan terlatih yang disiplin dan ikhlas dalam menjalankan tugasnya.
"Jangan disamakan dengan TNI, sebab Banser tidak menerima gaji dari negara, mereka ikhlas mengawal NKRI dan ulama," ketus Hadi Musa.
Moeldoko, kata Hadi Musa, harus tahu bahwa Banser adalah paramiliter NU yang berjasa karena ikut memerdekakan Indonesia dan mengawal NKRI sampai hari ini.
"Banser itu punya ulama dan santri yang konsisten menjadi benteng NKRI dengan semboyannya, NKRI harga mati, Pancasila Jaya".
Hadi Musa menambahkan, jumlah pasukan Banser juga lebih banyak dari personel TNI. Banser bahkan diperhitungkan oleh ISIS sebagai satu kekuatan yang menjaga NKRI sama seperti TNI dan Polri.
"Jadi sangat disayangkan jika Panglima TNI malah merendahkan Banser, Dia harus meminta maaf kepada GP Ansor," tegas Hadi Musa Said. (Purwaji/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua