Nasional

Shalawat Bisa Bangkitkan Nasionalisme

NU Online  ·  Senin, 8 Agustus 2016 | 02:00 WIB

Shalawat Bisa Bangkitkan Nasionalisme

Gus Shon didampingi para kiai dan pengurus PCNU Blitar Raya

Blitar, NU Online
Kegiatan Rutinan PCNU Blitar Raya pada Ahad (7/8) pagi kemarin tidak seperti biasanya. Hadirin tak hanya didominasi jamaah orang-orang tua tapi santri-santri muda. Masjid Agung Kota Blitar yang menjadi lokasi acara saban Ahad Wage pagi ini pun penuh sesak sampai meluber ke alun-alun Blitar.

KH Mohammad Sunhaji Nawal Karim Zubaidi Abdul Ghofur, salah satu pengasuh Pesantren Mambaul Hikam dan pendiri Majelis Ta’lim Mugitsu Al-Mughits, Mantenan Udanawu Blitar, bertindak sebagai pemberi taushiyah.

Gus Shon, sapaan akrabnya, pada kesempatan tersebut banyak mengupas masalah faedah membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, banyak bershalawat pada nabi, selain mendapat nilai ibadah, juga sekaligus bisa membangkitkan patriotisme umat Islam kepada bangsa dan negara.

“Kalau kita bershalawat pada Nabi Muhammad SAW, selain mendapat syafaat Nabi. Juga bisa menambah kecintaan kita pada agama, bangsa dan negera. Sehingga menambah rasa nasionalisme kita terhadap nusa dan bangsa,” katanya.

Acara berlangsung mulai pukul 08. 00 WIB. Selain Gus Shon, tampak hadir pula Rais Suriyah PCNU Kabupaten Blitar KH Imam Suhrowardi dan KH Abdul Karim Muhaimin, Rais Terpilih PCNU Kota Blitar, serta para pengurus NU di Blitar Raya lainnya.

Acara rutinan NU Ahad Wage itu sudah berlangsung sejak tahun 1980-an dan ketika itu yang hadir selalu membludak hingga ke alun-alun kota Blitar. Mereka datang dari berbagai kecamatan di wilayah Kabupaten dan Kota Blitar. Beberapa kiai dan dai pernah dihadirkan dalam acara yang bertempat di Masjid Agung Kota Blitar tersebut.

“Kami ingin kegiatan rutin NU Blitar ini bisa seperti pada awal-awal pelaksanaan dulu sekitar tahun 1980-an. Yang hadir minimal l5-10 ribu. Apalagi kalau yang hadir KH Yasin Yusuf, dai kondang asal Kademangan Blitar, jamaah yang hadir mbludak, sampati timur Alun-alun, ” katanya.

Dengan perkembangan waktu dan banyaknya media informasi dan kegiatan dakwah lainnya, jamaah Ahad Wage tampaknya terus merosot. Untuk itu PCNU Blitar Raya berikhtiar agar geliat jamaahnya seperti sebelumnya. “Meski sulit kami akan terus berusaha,” tambah Masduki. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)