Nasional

Sewa Pondokan Haji di Makkah Capai 68 Persen

Sab, 12 Mei 2012 | 06:05 WIB

Jakarta, NU Online
Kementerian Agama terus melakukan persiapan penyelenggaraan haji tahun 1433 H/ 2012, antara lain menyiapkan pemondokan jamaah haji reguler di kota Makkah. Dari kebutuhan untuk sekitar 200 ribu orang, telah tercapai 68,22 persen.<>

“Panitia haji di Arab Saudi sampai saat ini telah memperoleh pemondokan sebanyak 226 rumah atau sebanyak 68,22 persen,” kata Menteri Agama Suryadharma Ali kepada pers di bandara internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Jumat (11/4) malam, usai tiba dari kunjungan kerja ke Arab Saudi.

Menag mengatakan, meskipun saat ini dilakukan  pembongkaran gedung-gedung di sekitar Masjidil Haram sehingga pencarian rumah bagi jamaah lebih sulit dibanding tahun lalu, panitia haji  tetap menargetkan jarak terjauh pemondokan di Makkah 2.500 meter dari masjid ini. “demand tinggi, supply terbatas, harga (rumah) melonjak tajam,” ungkapnya.

Ditanya tentang target 100 persen, Menag berharap pada akhir bulan Mei kebutuhan pemondokan jamaah telah terpenuhi. "Akhir Mei, karena kita tidak mau spekulasi. Tidak sedikit negara lain berani bayar mahal," ucap Suryadharma Ali.

Dalam pada itu, Menteri Agama Suryadharma Ali juga mengungkapkan hasil pertemuan dengan Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Dr.Bandar bin Mohamed Hajjar, antara lain mengenai permintaan tambahan kuota, mengingat daftar tunggu jamaah Indonesia mencapai 1,7 juta orang dengan masa tunggu selama 12 tahun.

“Saya sudah bertemu Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Dr.Bandar bin Mohamed Hajjar, di Kantor Kementerian Haji Arab Saudi, banyak yang sudah kami sampaikan. Bahwa Arab Saudia sebagai negeri kedua, Makkah dan Madinah selalu  dirindukan umat Muslim Indonesia, dan pertumbuhan ekonomi sudah makin naik  sehingga yang mendaftar haji makin banyak, calon jamaah 1,7 juta orang dengan masa tunggu 12 tahun. Kami tidak bosan meminta kepada Arab Saudi untuk bisa menambah kuota,” tutur Menag.

Namun demikian lanjutnya, permintaan kuota Indonesia sebanyak 30 ribu orang belum mendapat jawaban dari Arab Saudi. “Bukan pemerintah Arab Saudi  tidak ingin memberi tambahan kuota, tetapi keaadan yang memaksa, area Arafah dan Mina  terbatas, disamping itu tidak sedikit permintaan daari pemerintah yang lain,” kata Menteri Agama.

“Memang dari tahun ke tahun tambahan kuota selalu diberi, jumlahnya 10 ribu orang, tapi kami minta lebih dari itu sehingga bisa menekan jumlah antrian jamaah,” imbuh Menag .


Menteri Agama Suryadharma meminta agar Bahasa Indonesia dipergunakan dalam papan pengumuman atau rambu-rambu petunjuk bagi jamaah haji yang tersebar di tanah suci seperti di kawasan Arafah, Mina dan Muzdalifah. “Hal itu mengingat jamaah haji Indonesia sebagai jamaah terbesar di dunia,” ucap Menag dalam jumpa pers yang didampingi Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi, Sekretaris Ditjen  Penyelenggara Haji dan Umrah Cepi Supriatna, Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis, dan sejumlah pejabat lainnya.

 

 

Redaktur : Syaifullah Amin