Jakarta, NU Online
Direktur Jawahlal Nehru Indian Cultural Center Jakarta Makrand Shukla mengatakan, agar telepon genggam bisa terus hidup maka ia perlu diisi dengan pengisi baterai. Namun demikian, sebuah pengisi baterai tidak akan bisa dibuat untuk mengisi telepon genggang yang tidak sejenis dengannya.
“Charger berfungsi untuk menge-charge handphone agar tetap hidup sehingga bisa dibuat untuk berkomunikasi,” kata Makrand saat memberikan sambutan dalam acara Perayaan Pembukaan Pertukaran Pemuda Antarbudaya Global (Global Intercultural Youth Exchange) yang diselenggarakan PP GP Ansor Pusat dengan tema Strengthening Global Bond for A Better World di Jakarta, Kamis (19/5).
Begitupun dengan agama dan budaya, laki-laki asal Gujarat itu menguraikan bahwa keduanya adalah pengisi baterai bagi umat manusia. “Agama dan budaya adalah charger,” ungkapnya.
Oleh karena itu, fungsi agama dan budaya bagi umat manusia adalah untuk mengisi mereka dengan nilai-nilai keindahan, keluhuran budi, dan sikap saling menghormati. Maka dengan demikian, mereka akan bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya.
Maka dari itu, ia sangat mengapresiasi dan mendukung acara yang diselenggarakan oleh GP Ansor tersebut. Karena dengan menyelenggarakan pertukaran pemuda antar budaya, para pemuda tersebut akan diisi dengan nilai-nilai dan budaya.
“Agama memberi kita banyak nilai-nilai positif. Budaya memberi kita energi. Charger tidak bisa disipahkan dengan handphone. Begitupun dengan agama dan budaya bagi manusia,” tutup dia. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)