Nasional

Semarakkan Muktamar, Pengurus NU hingga Profesional Tanding Bulu Tangkis di GBK

Jum, 10 Desember 2021 | 16:00 WIB

Semarakkan Muktamar, Pengurus NU hingga Profesional Tanding Bulu Tangkis di GBK

Salah satu pemain ganda bulu tangkis yang bertanding di GBK untuk semarakkan Muktamar NU. (Foto: Suwitno)


Jakarta, NU Online
Sebanyak 24 pemain ganda bertanding bulu tangkis di Arena Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Jumat, (10/12/2021). Mereka beradu tangkas demi menyemarakkan gelaran Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan diselenggarakan di Provinsi Lampung, pada 23-25 Desember 2021.

 

Dari 24 pasangan ganda itu, mereka dibagi menjadi delapan grup. Masing-masing grup diisi oleh tiga pasang pemain. Di babak penyisihan grup, ketiga pasang itu saling bertemu untuk memperebutkan juara. Kemudian masing-masing juara grup akan saling bertanding di babak knock-out atau sistem gugur, hingga final pada pukul 18.00 WIB hari ini.

 

“Nanti juara grup A melawan juara grup B. Juara grup C melawan grup D. Juara grup E melawan grup F. Juara grup G melawan grup H. Itu nanti sudah sistem gugur di situ. Kalau sebelumnya sistem ketemu,” kata Sekretaris steering committee (SC) Muktamar ke-34 NU H Asrorun Ni’am Sholeh, kepada NU Online, usai dirinya berhasil memenangkan pertandingan partai pertama di babak penyisihan grup.

 

Ia menyebutkan, sebelumnya terdapat 53 pemain ganda yang mendaftar ke panitia untuk ikut bertanding. Namun karena keterbatasan waktu, panitia melakukan seleksi hingga terpilih 24 pasang. Masing-masing pemain mewakili berbagai unsur.


 
“Ada unsur badan otonom dan lembaga, perguruan tinggi, alumni, rektor UNJ, masyarakat profesional dari TVRI, Bawaslu, kemudian ada PCNU bahkan ranting. Beberapa dari PCNU Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan. Unsur panitia, pengurus PBNU, dan pesantren. Ada juga pemain dari pelatnas,” jelas Ni’am.

 

Ia menerangkan bahwa turnamen bulu tangkis bertajuk ‘Wujudkan Muktamar Sehat’ ini digelar sebagai sarana silaturahim sekaligus menggaungkan Muktamar NU dengan semangat ukhuwah (persaudaraan).

 

“Jadi muktamar itu bukan hanya gawe (pekerjaan) panitia dan pengurus, tetapi gawe (pekerjaan) warga Nahdliyin dan juga seluruh masyarakat yang bergerak di berbagai lini. Termasuk juga lini olahraga,” kata Ni’am sembari mengatur nafas karena kelelahan usai bertanding.

 

Lebih lanjut dijelaskan, NU dilahirkan tidak hanya untuk kepentingan diniyah (keagamaan) saja tetapi juga untuk kepentingan ijtimaiyah (masyarakat). Salah satu rumpun masail ijtimaiyah (masalah kemasyakaratan) adalah urusan olahraga.

 

Dengan begitu, ia berharap melalui kegiatan olahraga bulu tangkis yang digelar dalam rangka menyemarakkan muktamar ini, dapat membuat NU mampu memperhatikan urusan prestasi olahraga dan upaya membugarkan masyarakat.

 

“Apalagi bulu tangkis ini menjadi salah satu olahraga rakyat dan olah raga yang memasyarakat, serta Indonesia memiliki prestasi di tingkat dunia. Jangan sampai NU absen terhadap masalah-masalah (olahraga) ini,” pungkas Ni’am.

 

Suasana di gedung bulu tangkis arena GBK ini cukup meriah. Masing-masing pemain ganda memperlihatkan keahlian dan ketangkasannya dalam mematikan lawan. Mereka sesekali terlihat sumringah saat berhasil melumpuhkan lawan. Seluruh pemain terlihat bahagia, meskipun tidak berhasil memenangkan pertandingan.

 

Pewarta: Aru Lego  Triono
Editor: Aiz Luthfi