Nasional

Sebelum Menikah Hendaknya Persiapkan Diri secara Matang

NU Online  ·  Sabtu, 15 Desember 2018 | 12:00 WIB

Sebelum Menikah Hendaknya Persiapkan Diri secara Matang

Pasangan pengantin, ilustrasi (perfectmuslimwedding.com).

Jakarta, NU Online
Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi mengatakan, pernikahan merupakan syariat agama yang tertua. Peradaban sebuah keluarga dan bangsa pun berawal dari pernikahan.

Untuk itu, menurut Kiai Mujib, seseorang yang akan melangsungkan pernikahan hendaknya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang.

"Persiapan pernikahan dilihat bukan hanya dari umur, tapi juga kematangan dalam bertindak, bersikap, itu harus dipertimbangkan sedemikian rupa," ucap Kiai Mujib di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (14/12) malam.

Sebab, lanjutnya, sebuah keluarga yang ketika menikah dalam keadaan belum matang, baik secara usia, beripikir maupun bersikap, berpotensi terjadi perceraian.

Menurutnya, kematangan seseorang terbentuk tidak hanya dari faktor usia, melainkan dari banyak aspek, seperti pendidikan di rumah, sekolah, dan lingkungannya.

Kiai yang pernah jadi penghulu ini menceritakan tentang maraknya kasus perceraian. Dari banyaknya kasus perceraiain, ketidakmatangan menjadi sebab yang mendominasi.

"Saya liat bukan faktor umur yang paling banyak, tetapi ekonomi dan pendidikan, malah paling banyak faktor ketidakmatangan,"ucapnya.

Kematangan itu dibutuhkan karena bagi seorang perempuan, nantinya menjadi seorang ibu. Sementara ibu menjadi tempat pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Begitu juga dibutuhkan kematangan bagi seorang laki-laki.

"Dia (perempuan) nanti bisa gak jadi guru anak-anak, apakah bidang agama, sosial, dan lain-lain," tandasnya. (Husni Sahal/Ibnu Nawawi)