Sastrouw: Saatnya Kembali ke Khittah Kebudayaan
NU Online · Jumat, 28 Juni 2013 | 14:13 WIB
Yogyakarta, NU Online
Sudah bangsa Indonesia kembali ke khittah kebudayaan dengan tetap menjaga sikap kritis. Maka IKA-PMII menawarkan, konsep pribumisasi kebudayaan yang berangkat dari prinsip al-muhafadhatu âalal-qadim as-shalih, melestrarikan tradisi yang baik.<>
Kedua IKA-PMII menilai bahwa modernitas dan tradisionalitas tidak didudukkan secara berhadap-hadapan, tapi komplementer, saling melengkapi. Ini berangkat dari prinsip wal-akhdu bil-jadid al-ashlah, mengambil hal baru yang lebih baik.
Demikian Ngatawi al-Zastrouw menyampaikan hasil pembahasan tim materi panitia Munas Ikatan Alumni (IKA) PMII dalam aspek kebudayaan pada Rabu (26/6).
Tawaran IKA PMII dalam aspek kebudayaan yang dikemas dalam acara Pra Munas ke-5 di Gedung Kunthi Wanitatama, Yogyakarta itu berangkat dari pembahasan panjang tentang tiga strategi yang digunakan penjajah dalam menghancurkan kebudayaan Indonesia.Â
âAda tiga strategi yang digunakan penjajah dalam menghancurkan kebudayaan. Pertama, dimasukkannya sistem sekolah dalam pendidikan. Sehingga spiritualitas dianggap beban dan penghambat kemajuan.
Kedua, hegemoni pencamplokan tradisionalitas. Tradisionalitas dan spiritualitas didudukkan secara berhadap-hadapan. Sehingga keduanya tidak akan pernah bersanding.Â
Ketiga, brain wash (pencucian otak, red.) melalui media massa dan sebagainya yang semuanya menggunakan standar modernitas,â tuturnya di tengah hadirin yang menyesaki ruangan. Â
Pihaknya mengungkapkan pula bahwa konstruksi kebudayaan Indonesia pada dasarnya adalah rasionalitas dan spiritualitas. Tapi hal itu telah digerus oleh kebudayaan barat yang hanya mengandalkan rasionalitas. Padahal  hati atau rasa dan laku atau budi pekertilah yang melahirkan kebudayaan nusantara.
âKemudian para wali datang dan dilakukan konstruksi ulang. Mereka melakukan rajutan kebudayaan. Menyatu tapi tidak melebur,â imbuhnya. Â
Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua