Nasional

Sastro: Islam radikal itu Ghosob Kekuasaan

NU Online  ·  Kamis, 12 April 2012 | 13:39 WIB

Kudus, NU Online
Budayawan Sastro Al Ngatawi menilai upaya Gerakan Islam radikal sebetulnya  ingin mengambil alih  kekuasaan menjadi negara Islam. 

“Tidak ikut mendirikan dan tidak merawat,  kok  tiba-tiba datang ingin menguasai negara, dalam hukum fiqh namanya ghosob kekuasaan,” katanya kepada NU Online usai acara Sambung Rasa Kebangsaan di aula Masjid Darul Ilmi Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa (10/4).<>

Menurut Sastro, kelompok radikal ini  hanya sebatas mengenal dan memiliki semangat Islam tetapi belum memahami Islam secara benar dan utuh. Mereka,katanya, hanya salah paham dengan paham yang salah dengan tujuan ingin menerapkan budaya Arab dengan topeng Islam.

“Orang-orang seperti ini harus diberi pemahaman yang benar tentang Islam. Kalau tidak mau dan ingin menjadi negara Islam ya disuruh pindah saja ke negara Arab,” tegas mantan orang dekat Gus Dur ini.

Dalam acara sambung rasa kebangsaan “Kembali ke Rumah Pancasila (Negara Paripurna)” bersama Yudi Latief itu, ia menandaskan sebagai warga Negara Indonesia perlu menelaah kembali sejarah bangsa dan memahami tradisi budaya .

“Dengan demikian, kita akan menjadi orang Indonesia yang Islam bukan orang  Islam yang Indonesia,” katanya menyimpulkan. 



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor : Qomarul Adib