Nasional

Sarbumusi Songsong Harlah ke-57

NU Online  ·  Rabu, 5 September 2012 | 11:13 WIB

Jakarta, NU Online
Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), salah satu badan otonom di bawah NU,  tengah mempersiapkan seremoni harlah ke-57. Sedikitnya empat pengurus harian sedang menetapkan waktu serta merancang konsep acara harlah Sarbumusi bulan ini.<>

“Acara harlah ini cukup kita adakan secara sederhana di sini,” ungkap Baitul Khairi, wakil sekretaris PP Sarbumusi kepada NU Online di lantai dua Gedung PP Sarbumusi, jalan Raden Saleh I nomor 7 A, Jakarta Pusat, Rabu (5/9) siang.

Harlah tahun ini adalah acara harlah pertama Sarbumusi di gedung baru. Penempatan harlah di gedung Sarbumusi, sekurangnya memperkuat jaringan pengurus pusat dengan pengurus Sarbumusi di tingkat wilayah dan cabang.

Meski dikemas secara sederhana, jajaran pengurus Sarbumusi mengupayakan seremoni mendatang bukan sekadar acara formal belaka. Harlah kali ini menjadi momentum pengurus di bawah untuk lebih intens memberikan dampingan-dampingan lapangan bagi kaum buruh, tambah Khairi.

Di tengah hembusan udara segar, Baitul Khairi menceritakan bagaimana Sarbumusi mengadvokasi kaum buruh di lapangan. Misalnya, belakangan ini pengurus pusat Sarbumusi beberapa kali turun ke Subang untuk melakukan dampingan dalam bernegosiasi dengan pihak perusahaan.

Sarbumusi yang dibentuk oleh KH. Masykur 27 September 1955 di Pabrik Gula, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, akan terus berkhidmat bagi kepentingan kelas buruh. Dengan demikian, warga NU yang mayoritas masuk dalam kelas buruh baik formal maupun informal, memiliki wadah atau pos pengaduan yang dapat mendampingi mereka demi peningkatan kesejahteraan dan standar hidup layak buruh.

Serikat buruh terbesar di Indonesia pada rezim Orde Baru ini, kini memiliki 120 cabang yang berbasis di 2241 perusahaan. Dengan jumlah cabang tersebut, Sarbumusi dengan mudah menjangkau kaum buruh di lapangan, tutup Khairi.


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Alhafiz Kurniawan