Nasional

Santri Termas Bacakan Shalawat untuk Kesembuhan Kang Said

NU Online  ·  Sabtu, 29 September 2012 | 05:10 WIB

Pacitan, NU Online
Acara pembukaan perkuliahan di Mahad Aly Al Tarmasi, Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Jumat (28/9) malam diawali dengan pembacaan Sholawat Tibbil Qulub sebanyak lima kali, yang ditujukan untuk kesembuhan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.<>

Pembacaan sholawat Tibbil Qulub dipimpin oleh Mudir Mahad Aly, KH Luqman Harist Dimyathi, dengan harapan semoga operasi yang akan dijalani oleh Kang Said dapat berjalan lancar dan segera diberikan kesembuhan. Dikabarkan Kiai Said akan menjalani operasi pemasangan ring jantung.

Nama Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, tidak asing di kalangan keluarga besar Pondok Tremas, karena ia adalah salah satu mustasyar (penasehat) di Majelis Syuyukh Mahad Aly al Tarmasi bersama dengan KH Sahal Mahfud dan KH Maimun Zubair

Sementar itu pembukaan perkuliaan diisi dengan cara Muhadloroh Ammah atau Stadium General tahun akademik 1433 H/2012 M. Muhadloroh Ammah digelar di gedung aula Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Hadir dalam acara tersebut Mudir Mahad Aly KH Luqman Harits, para Muhadir (dosen) ,undangan BEM dan segenap Mahasantri

Didaulat memberikan orasi pada Muhadloroh tersebut, Drs KH Imam Faqih MSI, Ketua STAI Nahdlatul Ulama Pacitan. Dalam orasinya yang berlangsung selama satu jam ini, Drs.KH.Imam Faqih MSI berpesan bahwa Mahasantri untuk bersungguh-sungguh dalam belajar dan menimba ilmu.

Mahasantri diharapkan meluangkan waktunya minimal 10 tahun untuk menangis (bersusah payah dalam belajar) demi membuat tersenyum (hidup bahagia) selamanya bersama generasi penerusnya.

KH Imam Faqih menyampaikan, mahasantri lulusan Mahad Aly ke depan akan lebih diperhitungkan di masyarakat kelak.

Karena masa ini keahlian yang paling menonjollah yang nanti akan di pakai oleh masyarakat. Ungkap beliau

Mahad aly Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan yang mempunyai spesialis atau keahlian fiqih dan ushul fiqih patut diperhitungkan eksistensinya.





Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Zaenal Faizin