Santri Berlayar, Mendikbud: Sejarah Indah dan Patut Dikenang
NU Online · Sabtu, 21 November 2015 | 07:01 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, kegiatan santri berlayar yang digelar kali ini bukan sekadar berlayar dari Jakarta ke Surabaya. Melainkan para santri telah membuat sejarah yang indah dan patut dikenang.<>
“Saudara-saudara santri yang hadir di atas kapal ini telah meneruskan tradisi bahwa para santri menjadi garda terdepan untuk menjaga kedaulatan republik ini,” ujar Menteri Anies mengawali sambutannya di ruang helipad KRI Banda Aceh-593 di markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta Utara, Jumat (20/11).
Dan TNI, lanjut Anies, merupakan salah satu institusi yang paling konsisten di dalam menjaga keutuhan Indonesia, yang langsung disambut aplaus panjang ratusan santri.
Menurut Anies, negeri ini adalah negeri yang seringkali di dalam negeri hingga diri kita sendiri, penghargaan terhadap diri kita seringkali jauh lihat rendah yang justru orang lain melihat republik ini. “Negeri ini adalah Republik yang sangat mengagumkan,” tegasnya.
Bicara tentang budaya Indonesia, kata Anies, merupakan puncak kebudayaan yang ada di seluruh Nusantara. Di tanah ini, dari Sabang sampai Merauke, memiliki 719 bahasa. “Tidak banyak bangsa di dunia yang memiliki lebih dari 700 bahasa. Hebatnya, anak-anak muda pada waktu itu menyepakati satu bahasa untuk semua, yakni Bahasa Indonesia,” tandasnya.
Hari ini, kata Menteri Anies, para santri kembali mengulang sejarah tersebut. Anak-anak muda berkumpul untuk menyepakati bahwa bela negara menjadi kewajiban bersama. “Melalui acara ini, saya mengapresiasi para santri dan TNI yang memfasilitasi pernyelenggaraan acara santri berlayar ini,” tandasnya.
Menurut Anies, kegiatan ini secara tak langsung membangun kesadaran para santri bahwa negara kita adalah negara kepulauan, bukan negara kontinental. Buktinya, dari Jakarta ke Surabaya ditempuh lewat lautan. “Pesan berikutnya, adalah kesatuan Indonesia hanya bisa dipertahankan oleh diri kita sendiri,” tegasnya.
Di dunia ini, lanjut dia, banyak yang tak berharap negeri ini bangkit. Hari ini santri hendak memastikan Indonesia sebagai negara kesatuan hingga akhir nanti. “Peristiwa seperti ini merupakan peristiwa besar yang bersejarah. Anak muda harus mengambil sikap dan perannya di masyarakat,” tandasnya. (Musthofa Asrori/Fathoni)
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua