Nasional ANJANGSANA ISLAM NUSANTARA

Sanad Keilmuan 2 Buya Dimyathi, Banten dan Kaliwungu

Sen, 30 Januari 2017 | 10:01 WIB

Sanad Keilmuan 2 Buya Dimyathi, Banten dan Kaliwungu

Abuya Dimyathi Banten dan KH Dimyathi Rois Kaliwungu.

Kendal, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu wal Fadlilah Kaliwungu Kendal KH Dimyathi Rois bercerita tentang sosok Almukarram Abuya Dimyathi Pandeglang, Banten. Hal ini ia kemukakan ketika mendapat kunjungan dari rombongan Anjangsana Islam Nusantara STAINU Jakarta, Selasa (24/1) lalu di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Menurut Kiai Dimyathi Rois, Buya Dimyathi adalah sosok yang sangat alim. Beliau juga merupakan ulama khas yang tampak kewaliannya.

Setiap hari, Buya Dimyathi mengisi kehidupannya dengan beribadah dan khiatul ilmi, dari sebelum fajar hingga malam. Hal demikian juga dilakukan oleh kiai-kiai di pesantren yang begitu tekun mendidik dan mengajar para santri.

Terkait sanad keilmuan kedua ulama khos itu, Ketua Pusat Kajian Islam Nusantara STAINU Jakarta Ahmad Ginanjar Sya’ban menerangkan, Abuya Dimyathi Banten memiliki kedekatan khusus dengan KH Dimyathi Rois Kaliwungu. 

“Diantaranya adalah ketika KH Dimyathi Kaliwungu belajar di Lirboyo Kediri, Abuya Dimyathi juga belajar di Jampes Kediri,” ujarnya.

Ketika mondok di Lirboyo, Kiai Dimyathi Kaliwungu belajar kepada KH Marzuqi Dahlan, sementara Abuya Dimyathi Banten belajar di Jampes kepada KH Ihsan Dahlan. Kiai Ihsan Dahlan merupakan kakak KH Marzuqi Dahlan Lirboyo.

“Ketika Kiai Dimyathi Kaliwungu belajar di Sarang Rembang, Abuya Dimyathi juga pada saat yang bersamaan belajar di Lasem Rembang,” terang Ginanjar.

Hubungan keduanya semakin dekat ketika sama-sama meneruskan pencarian ilmunya di Kaliwungu Kendal. 

“Keduanya kemudian bertemu ketika sama-sama melanjutkan belajar di Kaliwungu Kendal,” tandas pria yang juga peneliti Manuskrip karya ulama Nusantara ini. (Fathoni)