Nasional

Refleksi Harlah Ke-38, Gus Ulil Sebut Berbagai Program yang Dijalankan Lakpesdam PBNU

Jum, 7 April 2023 | 21:30 WIB

Refleksi Harlah Ke-38, Gus Ulil Sebut Berbagai Program yang Dijalankan Lakpesdam PBNU

Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla saat di Forum R20 Bali, (3/11/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

 

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) tengah memperingati hari lahir ke-38, pada 7 April 2023, hari ini. 

 

Sebagai refleksi dari harlah ke-38 yang mengangkat tema 'Berkhidmat Bersama untuk Kemaslahatan Umat' ini, Ketua Lakpesdam PBNU KH Ulil Abshar Abdalla menyebutkan berbagai program yang sedang, akan, dan sudah dijalankan. 

 

1. Program penguatan pemerintah dan pembangunan desa (P3PD)

 

Gus Ulil mengatakan, P3PD merupakan program yang sekarang sedang berlangsung sekaligus menyita banyak tenaga dan waktu para pengurus. 

 

Program ini dilangsungkan atas kerja sama Lakpesdam PBNU dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) selama dua tahun, hingga 2025. 

 

"Ini program menguatkan desa yang merupakan kerja sama dengan Kemendes, di dalam dua isu, isu akuntabilitas dan inklusi sosial," ucap Gus Ulil kepada NU Online, Jumat (7/4/2023).

 

Inklusi sosial yang dimaksud adalah memastikan pembangunan di tingkat desa melibatkan semua pihak. Dengan kata lain, tidak ada satu pihak pun yang dihalang-halangi untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk menyampaikan aspirasi atau kepentingan sebagai warga desa, terutama kepentingan kaum perempuan.

 

"Kita memastikan perempuan ini aspirasinya terakomodasi di dalam perencanaan pembangunan desa. Termasuk juga ada isu literasi digital, agar warga desa bisa memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan pembangunan di desa," tambahnya.

 

Meskipun P3PD adalah program milik pemerintah, tetapi Lakpesdam PBNU berusaha untuk mempertautkan program ini dengan penguatan NU di tingkat ranting dan majelis wakil cabang (MWC). Sebab, orang-orang yang menjalankan program ini adalah para pengurus Lakpesdam NU dari berbagai daerah di Indonesia.

 

 

Lakpesdam PBNU menjalankan P3PD bersama Kemendes PDTT ini pada 112 desa yang ada di 11 provinsi dan 28 kabupaten/kota.

 

"Ini program sangat strategis karena selain menyangkut penguatan desa, juga penguatan kepengurusan NU di tingkat ranting," ucap Gus Ulil.

 

Di sisi lain, PBNU di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat ini tengah merancang program besar tingkat nasional yakni membangun jaringan keluarga maslahah.

 

"Program keluarga maslahah ini basisnya atau unit terkecilnya ada di tingkat desa. Jadi program penguatan desa diintegrasikan dengan program keluarga maslahah itu," jelas Gus Ulil.

 

2. Pengembangan SDM NU

 

Gus Ulil mengatakan, Lakpesdam PBNU memiliki fokus untuk menggarap program di bidang penguatan atau pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

 

Untuk mendukung implementasi program itu, Lakpesdam PBNU telah menyiapkan satu unit divisi baru yang disebut Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama atau PPSDM NU. 

 

PPSDM NU itu bertujuan untuk memfasilitasi kader-kader NU terbaik untuk bisa menempuh studi strata 1 hingga doktoral di jurusan-jurusan strategis yang punya pengaruh besar di dalam penciptaan elite-elite di negara ini.

 

"Kita berusaha untuk memfasilitasi anak-anak NU terbaik untuk masuk di fakultas terbaik yang strategis, di 10 perguruan tinggi utama di Indonesia. Kita sekarang sedang menyiapkan itu," jelasnya.

 

Program itu dijalankan karena selama ini, konsentrasi kader-kader NU masih berkutat pada bidang yang terkait dengan isu-isu keagamaan. Padahal ada banyak sektor kehidupan lain yang menantang untuk dieksplorasi oleh kader NU, misalnya di bidang ekonomi, usaha, industri, saintek, IT, dan animasi. 

 

"Sekarang banyak sekali bidang-bidang baru yang menantang. Kita arahnya ke sana, membangun PPSDM untuk membantu kader-kader NU mampu melakukan penetrasi ke sektor-sektor yang strategis itu," ucapnya.

 

Ia lantas memohon doa agar program PPSDM ini berlangsung sukses. Sebab, Lakpesdam PBNU ingin warga NU tersebar di seluruh sektor strategis di negeri ini.

 

"Mohon doanya kepada para Nahdliyin supaya program ini sukses karena kita berkeinginan kader NU bisa tersebar di sektor-sektor strategis sehingga mempunyai pengaruh yang penting di dalam pembangunan di negeri ini," harap Gus Ulil. 

 

3. Halaqah fiqih peradaban

 

Gus Ulil mengatakan bahwa salah satu program kegiatan yang dijalankan Lakpesdam adalah Halaqah Fiqih Peradaban di 240 titik pesantren se-Indonesia. Program ini diniatkan untuk menghidupkan diskusi ilmiah di kalangan kiai pesantren.

 

"Temanya adalah soal peradaban, mengenai tradisi kita, tradisi intelektual, pemikiran, dan tradisi ilmiah di lingkungan pondok pesantren yang berbasis kitab kuning," katanya.

 

Melalui Halaqah Fiqih Peradaban, lanjut Gus Ulil, tradisi intelektual NU itu diaktifkan dengan cara dibenturkan dan dihadapkan dengan kenyataan-kenyataan baru yang harus dijawab dengan jawaban-jawaban yang lebih baru, kreatif, dan inovatif. 

 

"Mohon doanya di dalam Harlah ke-38 ini Lakpesdam makin solid, makin baik, makin besar dan berkualitas khidmahnya kepada warga Nahdliyin," harap Gus Ulil. 

 

Selain 3 program tersebut di atas, Lakpesdam PBNU saat ini juga tengah diamanahi untuk mengawal kaderisasi untuk tanfidziyah maupun syuriyah, serta tengah fokus mendaftarkan Jurnal Tashwirul Afkar agar masuk ke dalam portal ilmiah Sinta. 

 

Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Syakir NF