Nasional

Rapat Pleno PBNU Dibuka

NU Online  ·  Sabtu, 7 September 2013 | 04:35 WIB

Wonosobo, NU Online
Pembukaan Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Komplek Pondok Pesantren Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq), Wonosobo, Sabtu (7/9) pagi secara resmi ditandai dengan pemukulan bedug oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.<>

Bedug dipukul setelah Rais Aam PBNU KH M.A. Sahal Mahfudh menyampaikan pidato pembukaan (iftitah).

Dalam pidato iftitah, Kiai Sahal menegaskan kembali posisi NU sebagai organisasi sosial keagamaan atau jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah. NU bukan organisasi politik dan jangan dibawa-bawa ke wilayah politik.

“Banyak yang masih menganggap NU ini partai politik. Ini perlu kita tegaskan di sini,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah ini.

Kepada para pengurus NU, lembaga, lajnah dan badan otonom yang hadir, Kiai Sahal juga mengingatkan larangan rangkap jabatan politik dalam AD/ART NU. Hal ini ditegaskan Rais Aam terkait pelaksanaan pemilihan umum 2014 mendatang.

Rapat Pleno PBNU di Wonosobo yang berlangsung dua hari, Sabtu-Ahad (7-8/9) akan membahas sejumlah persoalan internal NU dan beberapa rekomendasi terkait isu-isu penting nasional dan internasional.

Para peserta rapat Pleno PBNU berjumlah 129 orang yang terdiri dari pengurus PBNU dari jajaran syuriyah, tanfidziyah, mustasyar dan a’wan, serta ketua-ketua lembaga, lajnah dan badan otonom di tingkat pusat.

Para peserta rapat dibagi ke dalam empat komisi, yakni organisasi, program, penataan aset dan rekomendasi. Masing-masing komisi beranggotakan unsur syuriyah, tanfidziyah, mustasyar dan a’wan, serta ketua-ketua lembaga, lajnah dan badan otonom.

Saat berita ini ditulis, sedang berlangsung Sidang Pleno Pertama berupa pembacaan tata tertib persidangan yang akan dilanjutkan dengan laporan perkembangan NU pasca-Munas Cirebon 2012 oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.  (A. Khoirul Anam)