Nasional

Ramadhan Makin Dekat, Harga Telur, Daging, hingga Cabai Melonjak

Jum, 8 Maret 2024 | 18:00 WIB

Ramadhan Makin Dekat, Harga Telur, Daging, hingga Cabai Melonjak

Penjual cabai rawit dan bawang merah di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta, pada Kamis (7/3/2024) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Harga beberapa bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati dan pasar tradisional mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun ada yang mengalami penurunan, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup mencolok. Situasi ini tercermin di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.


Salah satu pedagang sayuran, Siti, mengungkapkan bahwa harga bawang merah dan putih telah mengalami lonjakan. Harga bawang merah yang semula Rp18.000 kini mencapai Rp25.000 per kilogram, sementara harga bawang putih melonjak dari Rp33.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.


"Mahal semua pada naik apalagi bawang putih naiknya kisaran Rp4000- 5.000. Harga awal sebelum ramadhan Rp18.000 sekarang yang bagusnya Rp35.000," ujar Siti ditemui NU Online di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (8/3/2024).


Menurut Siti, lonjakan harga ini diprediksi akan berlanjut hingga menjelang Idul Fitri, terutama karena beberapa daerah penghasil bawang seperti Brebes mengalami banjir. Hal ini menyebabkan keluhan dari konsumen mengenai kenaikan harga sayuran.


"Tadinya membeli bawang hingga Rp20.000 sekarang Rp15.000. Tadinya sekuintal jadi Rp75.000. Ini grosiran, sekarang kalau eceran kasian pasar kecil enggak laku. Cuma kalau enggak melayani permintaan, iya, enggak ada yang beli jadi harus maksa layani," ujarnya.

 
Pedagang telur di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)
 

Nur Rohimah, seorang pedagang cabai di Pasar Baru Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengatakan, saat ini harga cabai merah dari Rp55.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Kenaikan tersebut disebabkan oleh permintaan yang tinggi.


"Kenaikan cabai merah tersebut emang dari sananya, karena permintaannya sangat tinggi," kata Nur Rohimah.


Tak hanya cabai, tetapi juga sayuran lainnya seperti kol dan brokoli mengalami kenaikan harga. Ade, seorang penjual sayuran, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini telah berdampak pada penurunan daya beli masyarakat hingga 30 persen.


"Misalnya sawi, kembang kol, dan brokoli yang awalnya dari Rp 8.000 sekarang jadi Rp 10.000," jelasnya.


Kenaikan harga juga dirasakan pada telur, gula pasir, dan minyak. Harga telur naik menjadi Rp33.000 per kilogram, sementara harga gula pasir mencapai Rp18.000 per kilogram. Harga minyak berkisar antara Rp16.000 hingga Rp 18.000 per kilogram.


"Iya ada kenaikan minyak Kita. Dari pusatnya harga Rp14.000 sementara harga jualnya tetap jadi pedagang sulit, ambil keuntungan hanya sedikit," jelas Ade.


Imam Ahmad Baidlowi, seorang penjual daging sapi, mengungkapkan bahwa harga daging sapi juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai Rp135.000 per kilogram dari harga normal sekitar Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram. Kenaikan ini biasanya terjadi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.


"Kita jual harga pasar Rp135.000 relatif itu. Kita kan ngambil dari Jagal dibawa ke pasar naik hampir sekitar Rp15.000 sampai Rp20.000. Biasanya normalnya," ungkapnya.


Penjual ayam potong, Soleh menyebut bahwa harga ayam naik dari Rp35.000 menjadi Rp40.000 per kilogram. Meskipun demikian, daya beli masyarakat semakin meningkat menjelang bulan Ramadhan.


"Lagi mahal karena mau puasa sekilonya bersih Rp40.000 sebelum puasa masih Rp35.000. Daya beli masyarakat naik. Alhamdulillah, masyarakat enggak ngeluh," jelasnya.


Pembeli sekaligus pengusaha makanan (catering), Noni mengeluhkan kenaikan harga semua bahan pokok dan berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok agar tidak memberatkan masyarakat.


"Naiknya dahsyat dari cabai, bawang, tomat kalau beras luar biasa naiknya. Biasanya saya pakai beras 5 kilo sekarang capai Rp90.000. Harapannya kebutuhan pokok jangan mahal. Harga cepat turun," harap Noni.