Nasional

Rais 'Aam Ajak Ulama Pesantren Kuatkan Ekonomi

NU Online  ·  Jumat, 16 Februari 2018 | 12:45 WIB

Sumenep, NU Online
Dalam sejarahnya, pesantren selalu menjadi ujung tombak pembinaan dalam membangun, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kiprahnya kian ditunggu, khususnya dalam memastikan kemandirian.

Tugas berat yang diemban pesantren antara lain adalah memastikan kemandirian ekonomi sebagai tonggak dari pembangunan bangsa. "Salah satu pemicu konflik suatu negara adalah kesenjangan ekonomi,” kata KH Ma’ruf Amin, Jumat (16/2).  Oleh sebab itu NU melalui pesantren sebagai basis utama umat harus mampu memberikan jawaban atas segala kebutuhan dan keresahan tersebut, lanjut Rais ‘Aam PBNU ini. 

Penegasan ini disampaikan Kiai Ma’ruf pada Halaqah Ulama Pesantren yang digelar di Aula Asy-Syarqowi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep Jawa Timur. Tema yang utama kegiatan adalah Menguatkan Kemandirian Ekonomi Kaum Santri

Pada acara yang diprakarsai Pimpinan Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah (PC RMI) NU Sumenep itu, Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa kemajuan ekonomi harus mampu disikapi dengan baik oleh NU dan pesantren. “Karena untuk memperkuat perekomian nasional harus dimulai penguatan dari bawah," tandasnya di hadapan sejumlah ulama dan kiai se-Madura. 

Guru besar dalam bidang ilmu ekonomi syariah Universitas Islam Negeri Malang juga mengimbau masyarakat untuk tetap berpegang teguh terhadap  NU dalam menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang. "NU telah mendunia, sebagaimana makna huruf dhad yang memanjang dalam lambangnya mengisyaratkan bahwa jam'iyah ini harus berperan aktif mencakup seluruh dunia,” jelas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat ini. 

Pada kesempatan tersebut, Kiai Ma’ruf juga mengajak untuk bersama meng-NU-kan dunia, guna mensyiarkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin

Terkait perbedaan, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Banten ini memberikan pesan khusus. "Dalam menyikapi berbagai perbedaan, warga NU harus mampu mengamalkan sikap toleransi dengan baik,” katanya. Hal tersebut tentunya demi memperkuat keberadaan jam’iyah. Karena jika NU kuat, umat juga demikian. Dan apabila umat kuat, maka agama kuat, dan jika agama kuat, pada gilirannya negara akan selamat, imbuhnya. 

Kegiatan ini dihadiri ratusan hadirin, termasuk  pengurus PC dan MWC NU se-Sumenep, kiai dan ulama, pengasuh pondok pesantren, Banom NU dan ratusan santri beserta warga di Madura. (Zaynollah/Ibnu Nawawi)