Nasional

PWNU DIY Adakan Konvensi Anggota DPD RI

NU Online  ·  Selasa, 19 Maret 2013 | 08:09 WIB

Yogyakarta, NU Online
Keberadaan warga Nahdliyyin di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup besar, menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI) warga Nahdliyyin di DIY sebanyak 60 persen. 
<>
Dengan posisi seperti itu, layak jika NU memiliki perwakilan di lembaga-lembaga strategis dalam pemerintahan untuk memperjuangkan suara masyarakat. Begitu juga dengan harapan memiliki perwakilan di tingkat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari warga Nahdlatul Ulama (NU).

Menanggapi keinginan warga NU DIY melalui Pengurus Cabang yang menghendaki adanya proses pemilihan calon anggota DPD RI yang diusulkan dari warga NU. Maka, untuk menjembatani hal itu Pengurus Wilayah Nahdlatu Ulama (PWNU) DIY mengadakan Konvensi Penjaringan Calon Anggota DPD RI Periode 2014-2019 Dari Kader NU di Kantor PWNU DIY Jl MT Haryono, pada Ahad (17/3) siang.

Masyhuri selaku panitia pelaksana mengatakan bahwa memikirkan NU di masa depan adalah sesuatu yang menjadi miliki bersama. 

“Pelaksanaan konvensi sudah dibuka sejak tanggal 11-14 Maret 2013. Selama empat hari pendaftaran terdapat tiga calon yang mendaftar, yakni HA Hafidz Asrom, HA Taufiqurrahman, dan H Fairus Ahmad,” tuturnya dalam sambutan.

Dari ketiga bakal calon itu ternyata tidak ada satupun yang dinyatakan lolos oleh panitia. Hal ini perlu diambil hikmah dan perlu dipikirkan bersama oleh segenap warga Nahdliyyin, terutama PWNU. 

Merespon hal itu jajaran PWNU DIY mengadakan musyawarah untuk mencari solusi terbaik.

Dari usulan-usulan pengurus cabang dari rapat selama dua malam, diambil yang terbaik yakni semua calon diluluskan sekalipun tidak memenuhi persyaratan.

Konvensi ini dihadiri dari berbagai macam kalangan, di antaranya partisipan pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-DIY, Majelis Wakil Cabang (MWC) se-DIY. Turut Hadir juga, jajaran Rais Syuriyah PWNU DIY dan Ketua Tanfidziyah PWNU DIY.

KH Asyhari Abta memberikan arahan sekaligus membuka acara konvensi yang juga dihadiri pengurus Badan Otonom (Banom) PWNU DIY. 

“Dari tiga calon tersebut, PWNU hanya merestui dua calon untuk maju menjadi calon DPD RI. Dengan dua calon itu, diharapkan bisa mengelola konflik dengan baik, artinya jangan sampai menimbulkan gesekan-gesekan antara dua tim sukses maupun antara pemilih,” harap KH Asyhari Abta.

Harapan PWNU dalam menghadapi konvensi ini dapat melaksanakan dengan jiwa penuh ketakwaan. Ia menjelaskan bahwa jangan ada tendensi lain, kecuali tendensi dalam rangka berlakunya program-program NU dengan memiliki dua calon DPD itu. Selanjutnya, kepentingan jam’iyah harus lebih diutamakan.

“Bersaing boleh, tapi bersaing yang sehat, bersaing dengan akhlaqul karimah. Kemudian jangan sampai menggunakan permainan kotor, misalnya money politic,” pesannya.

Namun, di luar dugaan, dari pihak H Fairus Ahmad ternyata mengundurkan diri saat diberikan waktu untuk menyampaikan visi misinya sehingga, dua calon yang direstui PWNU sudah terpilih tanpa pemilihan. 


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Rokhim, Hendra