Nasional

PT KAI: Jalur Haurpugur–Cicalengka Sudah Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Sab, 6 Januari 2024 | 20:00 WIB

PT KAI: Jalur Haurpugur–Cicalengka Sudah Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Ilustrasi: Proses evakuasi KA Turangga dengan KA lokal Bandung Raya yang mengalami kecelakaan pada Jumat (5/1/2024). (Foto: KAI)

Jakarta, NU Online
Setelah kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang melibatkan dua kereta, yakni Kereta Api (KA) Turangga dengan KA lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024) pagi, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menyampaikan bahwa jalur Haurpugur–Cicalengka yang menjadi lokasi terjadinya kecelakaan sudah bisa dilewati kembali oleh kereta api.

 

Kabar ini disampaikan oleh PT KAI melalui media sosial resmi mereka, salah satunya adalah Instagram @kai121_ pada Sabtu (6/1/2024) siang. Dalam informasi tersebut disampaikan bahwa jalur Haurpugur-Cicalengka sudah steril sejak Sabtu pagi dan dapat dilewati kereta api, namun masih dengan kecepatan terbatas 20 km/jam. Kereta api pertama yang melintasi jalur tersebut, yaitu KA Cikuray (KA 267) relasi Garut-Pasar Senen, pada pukul 08.56 WIB.


"KAI mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka. Saat ini, jalur rel sudah bisa dilalui dengan kecepatan terbatas," kata Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus dalam unggahan tersebut.


Menurut Joni, pihaknya kini juga tengah mengupayakan untuk melakukan sejumlah perbaikan jalur rel, salah satunya adalah melakukan penguatan tubuh jalan rel

 

"Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan, agar kereta api dapat beroperasi dengan kecepatan normal kembali," ungkap Joni.

 

Dalam proses evakuasi tersebut, dikatakan ada sekitar 200 personel dikerahkan. Semua tim evakuasi ini berasal dari berbagai elemen, seperti tim KAI, KAI Commuter, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) wilayah Jawa Barat (Jabar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan stakeholders terkait lainnya.

 

Selain itu, KAI juga menggunakan alat berat berupa 2 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut adalah 100 buah bantalan rel.

 

"KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur, agar perjalanan kembali lancar," kata Joni.