Nasional

Presiden Jokowi: Pendemi Dapat Dilalui Berkat para Pejuang

Rab, 10 November 2021 | 08:30 WIB

Presiden Jokowi: Pendemi Dapat Dilalui Berkat para Pejuang

Presiden Jokowi: Pendemi Dapat Dilalui Berkat para Pejuang. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan selamat hari pahlawan. Melalui akun Instagramnya @Jokowi, ia menyebutkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang tetap kokoh meski diterjang beragam ujian zaman.


"Ujian zaman tak berkurang, tapi bangsa ini semakin kokoh bagai karang,” ujar Presiden Jokowi, Rabu (10/11/2021).


Ujian yang dihadapi terkhusus selama pandemi melanda bangsa Indonesia dikatakan Presiden Jokowi berhasil dilalui berkat pengabdian para pejuang.


“Krisis resesi, dan pandemi akan dapat kita lalui berkat para pejuang yang selalu hadir di semua palagan pengabdian saat dibutuhkan,” kata pria kelahiran Surakarta tersebut.


Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, Presiden Jokowi memimpin jalannya upacara pagi tadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. 


Upacara tersebut dimulai dengan laporan komandan upacara kepada Presiden Jokowi selaku inspektur upacara. Lalu dilanjut dengan mengheningkan cipta untuk kembali mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur.


Selepas mengheningkan cipta, karangan bunga bertuliskan tema peringatan Hari Pahlawan Nasional 2021 ‘Pahlawanku Inspirasiku’ kemudian diletakkan oleh Presiden Jokowi di TMP Kalibata.


Menteri Agama (menag) Yaqut Cholil Qoumas turut hadir pada upacara tersebut. Menag Yaqut kemudian memimpin doa bersama untuk para pahlawan. Setelahnya, penghormatan terakhir kepada para pahlawan dipimpin oleh komandan upacara.


Upacara selesai, Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin melangsungkan doa sekaligus tabur bunga di makam para pahwalan. 


Sejarah singkat Hari Pahlawan

Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November ditujukan sebagai momentum untuk kembali mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam memukul mundur penjajah yang ingin merebut kemerdekaan Indonesia. Pertempuran pasukan Indonesia dengan pasukan Inggris pascakemerdekaan ini juga dikenal sebagai pertempuran Surabaya. 


Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), pertempuran tersebut merupakan pertempuran besar dan terberat dalam sejarah revolusi nasional Indonesia. Tentara Inggris yang tergabung dalan AFNEI datang bersama tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration). 


Kedatangan Belanda yang bertujuan merebut kemerdekaan Indonesia disambut kecut oleh warga Surabaya. Perundingan perwakilan Indonesia dengan Belanda pada 27 Oktober 1945 berakhir ricuh.


Kejadian tersebut melahirkan kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 29 Oktober 1945. Sayangnya, hal tersebut tidak mampu meredam bentrok rakyat dan tentara Inggris. Bentrokan tersebut justru kian memuncak seraya terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.


Pihak Inggris yang geram kemudian melayangkan ultimatum kepada Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan. Tak luput ancaman-ancaman dari Inggris dilontarkan demi menciutkan nyali rakyat Indonesia di Surabaya. Kendati demikian, mereka tak mengindahkan ultimatum tersebut dan terjadilah pertempuran Surabaya yang begitu dahsyat pada tanggal 10 November 1945, berlangsung selama kurang lebih tiga minggu.


Peristiwa tersebut kemudian dikenal sebagai sejarah Hari Pahlawan. Penetapan Hari Pahlawan 10 November tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.  


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin