Jakarta, NU Online
Presiden RI Joko Widodo mengutarakan bahwa adanya para sarjana Nahdlatul Ulama memberikan tambahan sumber daya bagi dirinya sebagai kepala negara. Dengan sumber daya tersebut, NU bersiap bersama bangsa dan negara untuk memajukan Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan sekaligus membuka Kongres II Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Jumat di Istana Negara Jakarta.
“Sore ini saya bersama para sarjana NU. Ini memberi tambahan kepada saya bahwa NU siap dengan sumber dayanya dalam rangka membawa Indonesia lebih maju,” ungkap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah ini menegaskan bahwa ISNU merupakan kolam pengetahuan bangsa. ISNU merupakan wadah berkumpulnya guru besar, doktor, magister, serta sarjana yang mempunyai wawasan agama dan kebangsaan yang kuat.
“Ini penting untuk menghadapi era industri 4.0 yang bergerak sangat cepat yang menurut Mckinsey Global Institute kecepatannya 3.000 kali lipat dibanding revolusi industri sebelumnya,” jelas Jokowi.
Menurut Presiden, perubahan politik, ekonomi, teknologi, sosial, dan lain-lain mengubah gaya dan pola hidup manusia sehari-hari. Masyarakat harus mengantisipasi perubahan tersebut agar ada manfaatnya sehingga tidak merusak.
Selain dihadiri para peserta Kongres, acara pembukaan tersebut juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP ISNU H Ali Masykur Musa, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, serta para menteri kabinet kerja. (Fathoni)