Nasional

Presiden Akan Hadiri Pembukaan Festival Sholawat Nusantara

NU Online  ·  Rabu, 21 Februari 2018 | 13:15 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah organisasi kemasyarakatan keagamaan dan kepemudaan akan menggelar Festival Sholawat Nusantara. Kegiatan ini merupakan lomba berjenjang dan memperebutkan piala Presiden Joko Widodo. 

“Dengan tema acara Cinta Sang Nabi, kami ingin menabur kembali nilai Islam yang penuh bahasa cinta, bukan bahasa perbedaan dan kebencian,” kata Nusron Wahid kepada insan media, Rabu (23/2). 

Menurutnya, ini adalah upaya merawat tradisi dan kearifan lokal sekaligus mengangkat kembali kekayaan Islam Nusantara, ungkap inisiator Festival Sholawat Nusantara tersebut.

Ketua panitia pengarah ini mengungkapkan, kekayaan tradisi shalawat di Indonesia adalah bukti bahwa kehadiran Islam tidak menggerus budaya lokal. “Tapi justru membaur dan saling menguatkan,” kata Nusron.

Sedangkan Habib Sholeh mengemukakan digelarnya acara ini sekaligus sebagai inisiatif untuk lebih mengedepankan ajaran Islam yang damai dan menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Kita perlu mengingatkan kembali ruh ajaran Islam yang meneladani akhlak Rasulullah,” kata ketua panitia ini. Shalawat sebagai ekspresi cinta umat kepada Nabi merupakan salah satu cara untuk memberikan nuansa Islam yang sejuk, lanjutnya.

Sekretaris Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah ini meyakini, ketika kembali terbiasa mengekspresikan bahasa cinta dalam tradisi keagamaan, maka akan tercipta suasana yang lebih adem. “Agama jadi perekat yang menguatkan bukan menjadi faktor yang bisa memecah belah,” tukasnya.

Kemasan pembukaan acara akan digelar dengan sebuah perhelatan yang menggambarkan kekayaan tradisi shalawat. Pada acara yang dilaksanakan 24 Februari tersebut, akan dihadiri Presiden Jokowi.  

Sementara lomba tersebut akan dimulai di seluruh Indonesia pada awal Maret . Puncaknya sekaligus final dilaksanakan bertepatan dengan Hari Santri Nasional, 22 Oktober.

Acara terlaksana atas kerjasama beberapa lembaga seperti Lazisma, PP RMI NU, Jemaah Zikir Yaqowiyy, Ikhawanul Mubalighin, dan PP IPNU, serta FKDT.

“Semua lembaga ini memang yang selama ini menjadikan tradisi shalawat sebagai bagian dari nafas perjuangannya. Jadi ini adalah kerja besar dan kerja bersama untuk tujuan manggaungkan kecintaan kita kepada sang Nabi,” tutup Habib Sholeh.

Lomba akan diikuti oleh beragam kelompok pengajian, pesantren, mahasiswa dan pelajar, bahkan sampai pengajian kantor, BUMN dan berbagai majelis keagamaan di masyarakat. 

Kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini akan mulai dari lomba antar kemacamatan, kabupaten, provinsi, sampai tingkat nasional. (Red: Ibnu Nawawi)