Nasional

Pramuka Madrasah Didorong Jadi Pelopor Kebhinnekaan

NU Online  ·  Jumat, 19 Mei 2017 | 04:21 WIB

Bangka Tengah, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan 5 pesan penting kepada para peserta Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) III 2017. Salah satu pesan tersebut adalah Pramuka Madrasah agar menjadi pelopor kebhinnekaan di tanah air Indonesia. 

Hal ini disampaikan dalam sambutan pembukaan PPMN III 2017 di Bumi Perkemahan Pramuka Selawang Segantang Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (16/5) lalu.

Ia menegaskan, pertama pentingnya nilai-nilai kepramukaan menjadi panduan berbangsa dan bernegara. Kedua, Gerakan pramuka Madrasah bisa menjadi “Kawah Candradimuka” Kepemimpinan Nasional. Ketiga, PPMN III 2017 bisa melahirkan kader pelopor kebhinnekaan. 

Keempat, ia meminta kepada para pembina pramuka madrasah agar selalu melakukan inovasi pola pendidikan dan pelatihannya. Kelima, PPMN III 2017 tidak sekadar menjadi ajang perkenalan saja, tetapi bisa menjadi momentum  membangun dan menguatkan ikatan silaturrahim antar sesama anggota pramuka madrasah se-Indonesia.

“Dalam konteks ini, pramuka madrasah harus hadir dan berdiri paling depan dalam melakukan aksi bela negara, aksi bela Pancasila dan tentu juga aksi bela Agamas ecara bertanggung jawab,” katanya.

Terkait pesan pertama, menurutnya penting karena pramuka mengajarkan 10 pandangan hidup yang sangat fundametal, yaitu keimanan, kemanusiaan, nasionalisme, demiokrasi, solidarita, keterampilan, kebersahajaan, kedisiplinan, tanggungjawab, dan intergritas.

“Saya berharap Dasa Dharma Pramuka tidak hanya dibaca saat upacara perkemahan saja, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Dasa Dharma tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pesan Lukman.

Adapun terkait dengan pesan kedua, Menteri Agama berpandangan kandungan yang ada dalam PPMN III 2017 terdapat banyak pengalaman berharga didalamnya. Ditegaskan juga termasuk pelatihan yang sangat bermanfaat dalam pengembangan kepribadian dan kepemimpinan. 

Pesan ketiga, dipaparkan oleh Lukman Hakim Saifuddin, PPMN III 2017 harus dibangun dalam bingkai kebhinnekaan dengan keragaman suku, bahasa, dan agama yang merupakan realitas tak terbantahkan. Sehingga akan lahir pemimpin dan warga negara yang bertanggung jawab.

“Melalui PPMN yang dihadiri oleh anggota pramuka dari 34 provinsi seluruh Indonesia ini, saya berharap siswa madrasah dapat menjadi pelopor kebhinnekaan dan kemajemukan di Indonesia. Kita berharap siswa madrasah dapat tumbuh menjadi calon pemimpin yang tidak hanya kompeten dan profesional, tetapi juga kreatif, terampil dan berkarakater,” papar Lukman Hakim.

Pesan keempat Menteri Agama adalah agar para kakak pembina Pramuka Madrasah bisa melakukan inovasi pola pendidikan dan pelatihan kepramukaan ditengah derasnya arus kompetisi dewasa ini. Menurutnya, pramuka kekinian tidak hanya bisa “bertepuk tangan” dan “yel-yel”, tetapi pramuka kekinian juga harus jago IT dan teknologi.

“Saya mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Panitia PPMN III 2017 dengan memasukkan materi Lomba Inovasi Kewirausahaan dan juga lomba pembuatan film pendek.  Pramuka Madrasah tidak boleh hanya bisa berbaris rapi, gerak jalan, mengibarkan bendera saja, akan tetapi pramuka madrasah juga harus bisa membuka bisnis atau perusahaan baru, sehingga lahir wirausahawan muda yang dilatih melalui gerakan pramuka,” papar Lukman Hakim.

Pesan kelima Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin agar ajang PPMN III 2017 ini tidak hanya digunakan sebagai ajang perkenalan dan pertemuan biasa saja. Akan tetapi, hendaknya momentum ini juga digunakan sebagai ajang  silaturrahim dan komunikasi antar sesama anggota pramuka yang datang dari berbagai provinsi seluruh Indonesia. 

“Kegiatan PPMN ke-3 ini merupakan sebuah kegitan yang baik untuk menjalin jaringan dan mempererat ukhuwah Islamiyah dan juga ukhuwwah wathoniyah untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik. Siapa tahu anda akan saling bertemu lagi di Gedung Senayan, di Lembaga Kementerian, di forum Perserikatan Bangsa Bangsa, dan juga di forum-forum strategis lainnya, baik di petas nasional maupun internasional di masa epan nanti,” tutup Menteri Agama Lukman Hakim. (Fathoni)