Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) mengupas masalah jihad dalam perlbagai sudut. Jihad dan praktiknya ditinjau dari sisi hukum, sejarah, sosial, dan politik. Karenanya, praktik jihad tidak selalu peperangan.
<>
Sedikitnya 15 orang menghadiri kajian jihad yang berlangsung di ruang rapat PP GP Ansor lantai 2, jalan Kramat Raya nomor 65A, Jakarta Pusat, Jumat (26/7) sore. Kajian masalah jihad dipandu oleh Wakil Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Habib Hamid Jakfar Al Qadri.
“Jihad pada prinsipnya adalah upaya meninggikan kalimat Allah yang mulia. Jihad dapat dilakukan dengan pelbagai macam cara sesuai dengan kebutuhan keberagamaan masyarakat,” kata Habib Hamid Al Qadri.
Jihad, sambung Habib Hamid Al Qadri, merupakan upaya keras seseorang di dalam mencapai sebuah maksud. Dalam urusan agama, jihad mengambil aneka bentuk tindakan-tindakan yang bersifat mensyiarkan agama Allah.
Habib Hamid Al Qadri menekankan pentingnya jihad bagi para pemuda untuk menghidupkan masjid-masjid.
Kajian jihad merupakan pertemuan kelima dari Pelatihan Angkatan II Kader Ahlussunnah Wal Jamaah. Pelatihan ini diadakan sebagai kelanjutan dari pelatihan pertama yang diadakan pada bulan Ramadhan tahun lalu.
Kajian ditutup dengan buka puasa dan sembahyang magrib berjamaah di kantor PP GP Ansor.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
2
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
3
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
4
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
5
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
6
Inses dalam Islam: Dosa Terbesar Melebihi Zina, Dikecam Sejak Zaman Nabi Adam!
Terkini
Lihat Semua