PMII Jatim Nilai Konflik Puger Berkaitan dengan Tambang Emas
NU Online · Jumat, 13 September 2013 | 23:44 WIB
Surabaya, NU Online
Konflik antar warga di Puger, Jember, Jawa Timur yang pecah, Rabu (11/9) lalu, berujung satu orang tewas dan beberapa orang terluka. Bangunan sekolah di Pondok Pesantren Darus Sholihin yang dinilai beraliran Syiah juga dirusak massa.
<>
Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur menyerukan agar semua pihak bersikap hati-hati dalam melihat kasus tersebut.
Ketua PMII Jawa Timur Fairouz Huda menegaskan, kasus itu belum tentu terkait dengan konflik bernuansa aliran keagamaan, yakni antara Syiah dan Sunni. Ia menilai ada kemungkinan besar tragedi ini berkaitan dengan tambang emas di kawasan itu.
"Kalau hanya karena soal Syiah, tentu sudah terjadi mulai dulu. Makanya, kita harus jeli melihatnya, siapa yang bermain di sana, siapa di balik kasus itu," kata Fairouz, di Surabaya, Jumat (13/9) petang.
Kendati demikian, Fairouz tidak memungkiri kemungkinan jika kasus tersebut dilatarbelakangi perbedaan paham keagamaan. Sebab, belum lama ini, di Sampang sudah terjadi hal serupa.
"Semoga kejadian di Puger ini adalah kisah kelam kekerasan atas nama agama yang terakhir di Jawa Timur," harapnya.
Harapan itu, lanjut dia, akan dapat terwujud jika pemerintah Provinsi Jawa Timur hadir melibatkan diri menengahi persoalan ini dengan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota.
"Misalnya dengan melakukan pendidikan karakter kebangsaan dan keagamaan sesuai dengan fondasi nilai-nilai ideologi bangsa ini, seperti Pancasila dan UUD 1945," tegasnya.
Yang paling mendesak saat ini, kata pria berputra satu ini, aparat kepolisian harus sigap dalam menangani kasus itu dan mengusut tuntas pelaku kekerasan, termasuk aktor intelektualnya sesuai hukum yang berlaku.
"Kami PMII se-Jatim sungguh merasa sedih, melihat kejadian di Puger itu yang mengakibatkan satu orang nyawanya melayang sia-sia," tegasnya prihatin.
"Hentikan kekerasan, karena dengan alasan apa pun kekerasan adalah tindakan yang tidak terpuji dan tidak dibenarkan oleh agama apa pun," imbuhnya. (Abdul Hady JM/Mahbib)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua