Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengimbau supaya masyarakat Indonesia berhati-hati dengan politik dinasti, yaitu politik yang mengedepankan pemimipin berdasar garis keturunan, bukan kualitas.
<>
Demikian diungkapkan Ketua Biro OKP PB PMII, Munandar Nugraha, di gedung PBNU, Jakarta, Kamis, (25/4).
Ia mengungkapkan itu sebelum diskusi yang digelar PB PMII bertema “Membaca peta politik pemilu 2014 dan ancaman politik dinasti, kartel, aliran, dalam demokrasi Indonesia.” Diskusi akan berlangsung di lantai 8 gedung PBNU hari ini, Kamis (25/4) pukul 14.00.
Menurut Munandar, politik dinasti dalam partai politik menjadi ancaman bagi keberlangsungan kepemimpinan Indonesia yang akan datang, “Dalam kaderisasi kepemimpinan nasional menjadi ancaman!” katanya.
Mesti diingat, partai politik, memproduksi kepemimpinan nasional. Kalau di partai tersebut menjalankan politik dinasti, kader yang berkualitas akan terhambat.
Diskusi akan menarik, sambung Munandar, karena Indonesia akan menghadapai transisi kepemimpinan nasional. Diskusi ini akan membaca peta politik Indoneisa 2014, “Dari diskusi ini, PMII sebagai anak kandung NU, menegaskan posisi terdepan menjaga NKRI dan Pancasila dari ancaman politik dinasti dan kartel,” katanya.
Diskusi tersebut amenghadirkan pembicara Arwani Tomapi (PPP), Herman Heri (PDIP), Rio Kapela (Partai Nasdem).
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua