Nasional

Pilkada Serentak 2020, PP IPPNU Minta Pelajar Tidak Terlibat Politik Uang

Sab, 19 September 2020 | 11:00 WIB

Pilkada Serentak 2020, PP IPPNU Minta Pelajar Tidak Terlibat Politik Uang

Para pelajar juga mesti memiliki daya nalar yang kritis untuk bisa menilai atau menelaah para calon kepala daerah yang sedang berkontestasi di Pilkada serentak itu

Jakarta, NU Online
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan diselenggarakan di 270 daerah pada 9 Desember 2020 mendatang, mendapat perhatian lebih dari banyak pihak. Salah satunya disoroti soal bagaimana para pemilih pemula yang masih pelajar dalam keterlibatannya di Pilkada serentak ini.

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul Hidayatul Ummah mengungkapkan bahwa pelajar memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan di Pilkada serentak yang akan datang. 

 

“Karena di usia 17 tahun sudah punya hak pilih untuk menentukan pemimpin. Inilah peran pelajar dalam menentukan masa depannya,” kata Nurul, kepada NU Online, Jumat (18/9).

 

Namun demikian, menurutnya, para pelajar juga mesti memiliki daya nalar yang kritis untuk bisa menilai atau menelaah para calon kepala daerah yang sedang berkontestasi di Pilkada serentak itu. Lebih jauh, pelajar jangan sampai terjebak atau terlibat politik uang.

 

“Saya berharap pelajar juga tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik praktis. Seperti mengikuti kampanye politik apalagi terlibat politik uang,” jelas Nurul.

 

Perlunya sikap kritis

Nurul juga mengajak kepada seluruh pelajar yang merupakan pemilih pemula dalam Pilkada serentak tahun ini untuk menggunakan hak pilih secara bijak dan relevan. Sebab, tutur Nurul, pemilih pemula punya hak penuh untuk menentukan calon yang didukung, yang akan maju menjadi pemimpin di daerah masing-masing.

 

“Pelajar harus kritis. Pelajar harus mengetahui lebih dalam rekam jejak calon pemimpin. Karena anak-anak pelajar saat ini, saya rasa sudah memiliki jiwa yang sangat kritis untuk bisa mengkritisi para pemimpin yang akan datang,” katanya.

 

Pelajar yang menjadi pemilih pemula saat ini, akan juga melanjutkan kiprah para pemimpin di masa mendatang. Oleh karena itu, Nurul kembali mengingatkan, agar para pelajar ini tidak terlibat dalam politik praktis secara aktif dan politik uang. 

 

“Jadi gunakanlah hak pilih sebijak mungkin, jangan sampai golput. Karena satu suara dari teman-teman pelajar pemilih pemula ini sangat penting bagi keberlangsungan masa depan di daerah masing-masing, bahkan sampai masa depan Indonesia,” katanya. 

 

Pahamkan pemilih pemula

Nurul mengaku, PP IPPNU sedang merencanakan sebuah program untuk pemahaman soal pemilih pemula dalam Pilkada serentak ini. Ia pun mendorong seluruh kader IPPNU di daerah untuk menyelenggarakan agenda sosialisasi pemilih pemula.

 

“(Sosialisasi itu) sangat bagus untuk diberikan kepada anak muda pemilih pemula, agar lebih bijak dan berpikir kritis dalam memilih atau mencari pemimpin. Jadi dengan begitu, pemilih pemula ini tidak golput dan tidak menyia-nyiakan hak pilihnya untuk masa depan,” pungkasnya.

 

Untuk diketahui, tahapan Pilkada yang sedang berlangsung saat ini adalah verifikasi dokumen perbaikan yang berlangsung sejak 16 September hingga 22 September mendatang. Kemudian, penetapan pasangan calon akan dilakukan pada 23 September 2020.

 

Pada 24 September 2020, tahap Pilkada Serentak selanjutnya adalah pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon. Sedangkan masa kampanye pada 26 September hingga 5 Desember 2020.

 

Lalu ada masa tenang yang akan berlangsung selama empat hari, 6-8 Desember 2020, dan pemungutan serta penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara pada 9 Desember 2020. Sementara pengumuman hasil penghitungan suara akan berlangsung pada 9-15 Desember 2020.

 

Terakhir, pada 16-20 Desember 2020, akan dilakukan tahap rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan