Menyikapi semakin berkembangnya berbagai macam paham di Indonesia, Rais Syuriyah Idarah Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah (Jatman) Grobogan KH Masruhin Ahmad mengimbau para orang tua untuk menaruh anaknya di pesantren yang diasuh oleh seorang kiai yang jelas.
“Pondokkan anak pada pesantren yang ada kiainya!” Katanya di saat ia mengisi ceramah pada Peringatan Haul Kiai Syarqawi di Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Ahad (23/4). Haul dihadiri sekitar 4000 hadirin.
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan tentang arti mondok bagi seorang murid thariqah atau yang biasa disebut suluk. “Ibarat tanaman, orang yang sudah baiat thariqah itu sudah punya bijinya, cara menanamnya ya lewat suluk, tawajuhan, bukan berarti jika sudah baiat sudah selesai,” jelasnya.
Lebih lanjut, kiai sepuh yang juga pengasuh Pesantren As Salaf Jeketro Gubug Grobogan ini mengurai tentang arti penting hubungan antara orang hidup dan mati. Ia mengisahkan Nabi Khidlir ketika menemukan sebuah dinding yang roboh di sebuah perkampungan yang kemudian ia ditegakkan kembali. “Ini karena memandang jasa orang tua kedua yatim tersebut yang shalih yang sudah mati, sedangkan anaknya masih hidup.”
Kiai Syarqowi merupakan guru Thariqah Khalidiyah Naqsyabandiyah yang mengambil sanad kepada Syaikh Sulaiman Zuhdi, guru besar Naqsyabandiyah Khalidiyyah di Jabal Abi Qubais Makkah.Kiai Syarqawi juga merupakan kawan akrab Kiai Arwani Amin, Kudus. (Mundzir/Mahbib)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua