Peziarah Sunan Gunung Jati Tak Habis 24 Jam
NU Online · Senin, 24 Desember 2012 | 15:28 WIB
Cirebon, NU Online
"Suasananya sepi seperti kuburan". Ungkapan populer ini tak berlaku bagi makam Syaikh Syarif Hidayatullah atau akrab disebut Sunan Gunung Jati. Buktinya, gemuruh doa ratusan peziarah terus bersahutan meski waktu sudah larut malam.
<>
Dari berbagai penjuru, mereka berbondong datang ke kompleks makam Astana Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Cirebon Utara, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Setiap rombongan hanya bisa duduk berkelompok di pintu ketiga dari sembilan tingkatan pintu makam yang sejak lama tertutup.
Kegiatan yang dilakukan cukup beragam, mulai dari membaca yasin, tahlil, wirid, doa, shalawat, hingga berdiam diri bak sedang semedi. Tak ada aturan tertulis khusus tentang jenis aktivitas yang harus pengunjung lakukan.
Dari pantauan NU Online, kunjungan ke persemayaman wali termasyhur di Jawa Barat ini terus mengalir hingga pukul 00.30 dini hari. Lapak dagangan masih terlihat terang dan ramai di sepanjang area menuju makam kendati cuaca dalam kondisi gerimis.
Maulud (58), yang sehari-hari berada di pinggir pintu masuk makam menuturkan, keramaian di makam Sunan Gunung Jati berlangsung selama 24 jam penuh.
"(Jumlah peziarah mencapai) ribuan. Sebelum subuh, sesudah subuh, terus ada," ujar pria berpeci ini, yang mengaku puluhan tahun beraktivitas di lingkungan makam.
Tak hanya memikat peziarah, makam Sunan Gunung Jati ternyata memberi keberkahan tersendiri bagi kaum pedagang di sekitar lokasi. Banyaknya pengunjung berarti pula banyaknya penghasilan yang mereka dapat.
Salah seorang pedagang, Safrudin (21), mengaku beruntung dapat mengais rezeki dari tempat ini. Dagangannya laris manis terutama tiap musim ramai, seperti pada malam Jumat Kliwon, Muharam, atau bulan-bulan mendekati Ramadhan.
"Pas lagi ramai, omsetnya sehari bisa dua sampai tiga jutaan," kata Safrudin yang cuma menjual peci, tasbih, dan sejumlah atribut sembahyang lainnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua