Nasional

Pesantren Punya Peran Penting Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

NU Online  ·  Sabtu, 7 Juli 2012 | 01:29 WIB

Bandung, NU Online
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Hal ini menjadi poin penting dalam acara orientasi program peningkatan peran serta ormas dalam kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan pesantren dan santri sehat tahun 2012.<>

Kegiatan diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PP LKNU) dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Hotel Bumi Asih Jaya, Jl Soekarno Hatta 452 Bandung ini rencananya akan digelar selama tiga hari ini (6-8 Juli 2012).

Ajakan Promosi Kesehatan, menurut Iskandar dari Kasubdit Kemenkes RI, merupkan salah satu wujud dari ajaran Islam amar ma’ruf nahi munkar (QS Al-Baqarah ). Salah satunya adalah Program Promosi Kesehatan dilingkungan Pesantren ini melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ). “Ini merupakan ajaran Islam,” jelas Iskandar

Lebih jauh kata iskandar 5 Program PHBS ini yaitu cuci tangan dengan memakai air mengalir, personal Hygiene, Kamar Sehat, Air Bersih dan Kawasan Tanpa Rokok merupakan program yang harus segera diadopsi di lingkungan pesantren.

Salah satu peserta dari PCNU Sukabumi, KH.Abdul Ghofar yang juga merupakan Wakil Ketua PCNU Kota Sukabumi mengatakan, di lingkungan pondok pesantren salafiah kesadaran akan program PHBS ini masih sangat minim. “Masih banyak kendala yang ditemukan dilapangan dalam menjalankan program ini,” tegasnya.

Sementara itu beberapa orang yang mewakili dinas kesehatan dari berbagai kabupaten yaitu Bandung, Bogor, Sukabumi dan Cirebon mengatakan bahwa kementrian kesehatan melalui program  Poskestren telah dilaksanakan di beberapa pondok pesantren di Jawa Barat

Sementara itu saat ditemui NU Online, utusan PCNU Kabupaten Bogor, Akhsan Ustadhi mengatakan,  LKNU mempunyai PR untuk melakukan reinterpretasi tentang fiqih dan medis. "Misalnya apakah istilah suci berarti steril, apakah kotor sama dengan najis? Dan masih banyak istilah yang fiqih dan medis yang harus di sinkronkan,” pungkasnya.


Redaktur: A. Khoirul Anam