Nasional

Peringati Nuzulul Quran dengan Pengajian Umum

NU Online  ·  Kamis, 9 Agustus 2012 | 09:16 WIB

Jepara, NU Online
Pengurus Masjid Agung Baitul Makmur dan Pemerintah Kabupaten Jepara memperingati Nuzulul Quran dengan kegiatan Pengajian Umum, Rabu (8/8). Kegiatan yang dilaksanakan setelah shalat Isyak dan Tarawih ditempatkan di serambi masjid. Kegiatan diikuti Muspida, dinas terkait dan masyarakat umum. <>

H Ahmad Marzuqi, Bupati Jepara dalam sambutannya mengungkapkan peringatan Nuzulul Quran merupakan wujud syiar Islam. Kedepan agar kegiatan semakin syiar jamaah Al-Khidmah, Simtut Duror dan jamaah Habib Naufal perlu dilibatkan. “Saya berharap jamaah yang ada di masjid Baitul Makmur dilibatkan agar kegiatan semakin semarak,” harapnya. 

Belum lama ini, ia membuka peringatan Asada oleh agama Budha di desa Blingoh. Meskipun lokasinya di pedalaman tetapi penganut Budha berbondong-bondong mengikuti kegiatan tersebut. “Kita jangan sampai kalah semangat dengan agama lain,” pintanya.  

KH Mahrus Ali dalam ceramahnya, puasa telah memasuki babak semi final dan final. Layaknya sebuah olimpiade tim-tim yang masuk dalam babak akhir adalah tim handal dan tinggal dalam hitungan jari. “Puasa pun demikian menuju babak semi final dan final hanya tinggal beberapa mukmin yang bertahan,” jelasnya. 

Ketua LDNU Jepara sekaligus pengasuh pesantren Mathaliul Huda desa Pelang Lor kecamatan Mayong membenarkan saat Ramadhan setan dibelengu oleh Allah SWT. Jika maksiyat masih merebak menurutnya karena tiga hal. Pertama, Nufusul Qabihah. Manusia sendiri yang melanggar larangan Allah SWT. 

Kedua, Al-Adatul Qabihah. Kebiasaaan buruk. “Pada bulan puasa setan memang cuti untuk menggoda manusia. Tetapi selama 11 bulan kalau sudah terbiasa dengan kebiasaan tercela maka kebiasaan buruk itu susah untuk dihilangkan,” imbuhnya. 

Ketiga, Assayatinul Insaniyah. Setan yang berwujud manusia. Setan-setan yang mengajak keburukan pada bulan Ramadhan adalah setan yang berwujud manusia. 

Karenanya, ia berpesan agar senantiasa meningkatkan kualitas ibadah. Seorang yang dikarunia harta melimpah agar mendermakan hartanya di jalan Allah. Jabatan-jabatan yang diemban harus dilaksanakn dengan amanah dan penuh tanggung jawab. Orang yang berilmu hendaknya mengamalkan ilmunya. Orang yang hanya diberi kekuatan agar istiqamah dalam berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. 

“Marilah kita tingkatkan ibadah kita dengan istiqamah agar kelak meninggal dalam keadaan husnul khatimah,” ajaknya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim