Nasional

Perempuan Pondasi Karakter Bangsa

NU Online  ·  Sabtu, 22 April 2017 | 11:00 WIB

Bandung, NU Online
Sejarah berdiri Bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran para ulama, Muslimat, Fatayat dalam melawan penjajah. Hal tersebut menurut kepala Badan Nasioanl Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius supaya tidak dilupakan.

Pada acara Sarasehan Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan Launching Da'iyah Anti-Radikalisme Bersama Fatayat NU di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/4) ini, Suhardi mengakui peran perempuan dalam membangun bangsa.

“Perempuan ini pondasi karakter bangsa,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini.

Peran perempuan, baik Muslimat maupun Fatayat, menurut Suhardi, sangat dibutuhkan terhadap pembangunan karakter bangsa dalam mengeliminir gerakan-gerakan radikal.

Di era kemajuan ini, Suhardi mengingatkan kepada para perempuan tentang keberadaan internet seperti sebilah pisau.

“Di sini (internet) betul ada manfaatnya karena kemajuan, tapi juga ada bahayanya, paham radikalisme, pornografi, ada narkoba, macam-macam,” jelas pria kelahiran Jakarta ini.

Oleh karena itu, ia meminta kepada para perempuan supaya pintar dalam memfilter informasi dan bijak menggunakannya supaya keluarga tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif.

“Ini yang harus kita waspadai, ini saya sampaikan juga kepada Muslimat kemarin,” tegasnya.

Acara tersebut dihadiri ketua Pengurus Besar Nahdlatul KH Marsudi Syuhud, ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Hidayatullah, dan ratusan kader Fatayat NU se-Jawa, termasuk Pengurus Pusat Fatayat NU. (Husni Sahal/Fathoni)