Nasional

Penyebab Fenomena 'Ipar adalah Maut' dan Pencegahannya

Sab, 29 Juni 2024 | 19:30 WIB

Penyebab Fenomena 'Ipar adalah Maut' dan Pencegahannya

Ilustarsi; Faktor kedekatan dan kesamaan menjadi faktor dominan mengapa fenomena 'Ipar adalah Maut' bisa terjadi (Foto: Themoviedb.org)

Jakarta, NU Online
Film Ipar adalah Maut yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo menjadi ramai diperbincangkan masyarakat. Film yang menceritakan perselingkuhan antara suami dengan adik iparnya itu, juga menjadi perhatian Psikolog Winda Maharani.

 

Winda menilai faktor yang paling berperan dalam kasus tersebut ialah faktor kedekatan atau proximity dan faktor kesamaan atau similarity. Kedua faktor tersebut memengaruhi ketertarikan interpersonal.

 

"Misalnya faktor proximity, semakin sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Rasa tertarik akan semakin mudah untuk muncul. Ini salah satu alasan mengapa banyak terjadi perselingkuhan sesama teman kantor misalnya, tempat mereka setiap hari bertemu," jelas Winda saat dihubungi NU Online, Sabtu (29/6/2024).

 

Sementara faktor similarity mengacu pada kesamaan hobi, kesamaan ketertarikan, nyambung ketika mengobrol, dan semacamnya. "Hal-hal ini juga akan berkontribusi pada munculnya rasa tertarik dalam diri seseorang," tambahnya.  

 

Dosen Psikologi Unusia itu juga menambahkan bahwa kasus perselingkuhan banyak terjadi di berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Perselingkuhan merupakan topik yang kompleks terutama jika membahas mengenai alasan mengapa seseorang berselingkuh. 


"Alasan mengapa seseorang berselingkuh, bisa karena pengaruh ciri kepribadian, bisa karena faktor situasional, bisa karena rendahnya self-esteem, rendahnya komitmen, hilangnya rasa cinta, dan sebagainya," ungkapnya.

 

Antisipasi
Tak hanya itu Winda juga menjelaskan mengenai cara untuk mengantisipasi agar menghindari terjadinya perselingkuhan dalam hubungan keluarga, dengan cara tidak tinggal bersama keluarga kecuali dengan keluarga inti.

 

"Sehingga kalau kita membicarakan kasus ipar adalah maut, saya rasa cara paling baik untuk mencegah hal semacam itu terjadi adalah dengan tidak tinggal bersama keluarga, selain istri dan anak, baik itu orang tua sendiri, mertua, ataupun ipar," tegas Winda. 


Pencegahan yang efektif kemungkinan perselingkuhan, lanjut dia, yaitu dengan menjaga jarak dengan menghindari interaksi personal dengan ipar.  


"Menjaga jarak menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi dengan tidak membiarkan pasangan untuk berinteraksi personal dengan ipar tanpa pengawasan juga bisa dilakukan sebagai pencegahan," tutupnya.