Pengamat Nilai Rendahnya Inflasi Bukan Satu-satunya Faktor Kesejahteraan Rakyat
NU Online · Rabu, 11 Desember 2024 | 11:00 WIB
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Presiden RI Prabowo Subianto menyebut pemerintah saat ini telah berhasil menekan inflasi di angka 1,55 persen. Baginya, capaian tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang membanggakan sehingga perlu dipertahankan.
Merespons itu, pengamat ekonomi dari Lembaga Perekonomian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP PBNU) Amrullah Hakim menilai bahwa rendahnya inflasi menjadi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi meski bukan satu-satunya faktor kesejahteraan rakyat.
Namun hal itu juga perlu diimbangi dengan kenaikan pendapatan riil atau perbaikan dalam distribusi kekayaan.
"Meski inflasi rendah rendah merupakan prestasi, ini belum tentu langsung menerjemahkan ke dalam peningkatan kesejahteraan," ujarnya kepada NU Online Selasa (10/12/2024) malam.
Amrullah menjelaskan, pengendalian inflasi yang baik ibarat dua mata pisau. Satu sisi berguna mencegah penurunan nilai uang, sedangkan sisi lain dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat jika kenaikan upah atau subsidi untuk barang-barang diabaikan.
Ia juga menekankan pemerintah untuk mempertimbangkan berbagai sisi dalam upaya penyejahteraan masyarakat.
"Perlu dilihat kembali kebijakan fiskal yang komplementer untuk memastikan bahwa manfaat dari pengendalian inflasi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi nasional per September 2024 mencapai 1,84 persen.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan bahwa inflasi yang berada di bawah 3 persen merupakan sebuah prestasi.
"Di bawah 3 persen inflasi, saya kira sesuatu prestasi," katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang ditayangkan melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, pada 9 Desember 2024.
Prabowo juga menekankan kepada jajaran kabinetanya agar menjaga koordinasi tiap-tiap elemen dalam pemerintah, terutama menyangkut kebijakan yang mengarah pada swasembada pangan dan energi. Sebab, hal itu menjadi kunci dalam pengendalian inflasi.
"Terobosan semacam ini juga merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat," ungkapnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua