Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani mengingatkan masyarakat agar berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam agar terhindar dari penguasaan setan. Sebab, menurutnya, penguasaan setan membuat manusia mengikuti kehendaknya, termasuk kegiatan memproduksi dan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
"Orang yang memproduksi hoaks berarti orang yang dikuasai setan, oleh hawa nafsu," kata Kiai Manan kepada NU Online di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).
Menurut Kiai Manan, adanya berita bohong bukanlah hal baru. Dalam sejarah sudah banyak kasus terkait dengan informasi yang tidak benar, seperti kasus yang menimpa Nabi Adam turun ke bumi dan pertikaian antara Qobil dan Habil.
"Nabi Adam saja itu turun ke bumi kan karena iblis. Termakan hoaks oleh iblis. Ini cerita (ada di dalam) Al-Qur'an," ucap Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.
Begitu juga pertikaian yang terjadi antara Qabil dan Habil yang tidak lepas akibat informasi yang tidak benar dari iblis. Keduanya bertikai sehingga salah satunya terbunuh.
Di zaman sekarang yang tidak bisa lepas dari teknolgi, masyarakat aktif menggunakan media sosial dengan lalu lintas informasi yang begitu cepat. Penyebaran informasi bohong (hoaks) sangat mungkin terjadi.
Untuk mencegah agar tidak mudah termakan berita yang tidak benar, kata Kiai Manan, masyarakat harus pintar dalam menerima informasi dengan cara memeriksa dulu atau tabayyun. Perintah untuk tabayyun atas sebuah informasi sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 6.
"Jadi kalau menerima informasi, periksa dulu atau tabayyun," tegasnya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)