Nasional

PCNU-Pemkab Peringati Isra' Mi'raj Bersama

NU Online  ·  Selasa, 19 Juni 2012 | 08:31 WIB

Probolinggo, NU Online
PCNU Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo menggelar Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1433 H di Pendopo Kabupaten Probolinggo. Peringatan kali ini diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh KH Ali Mashuri, pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo.
<>
Kegiatan yang diikuti oleh 1.500 orang ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo yang juga Mustasyar NU Probolinggo H Hasan Aminuddin dan Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo yang juga Ketua Dewan Penasehat Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj Tantri Hasan Aminuddin serta segenap anggota Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kabupaten Probolinggo.

Hadir pula Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Saiful Hadi, Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan KH Nasrullah A Suja’i, Rais Syuriyah PCNU Kraksaan KH Munir Kholili, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo HM Nawi serta kepala satuan kerja dan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Saiful Hadi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui penambahan wawasan peristiwa bersejarah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 

”Selain itu untuk menteladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkap KH Saiful Hadi.

Sementara H Hasan Aminuddin mengharapkan kegiatan ini bisa menambah semangat untuk beribadah dan mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat melayani rakyat dengan baik. 

”Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sehingga ke depannya pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat bisa menjadi lebih baik,” ungkap.

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini diakhiri dengan ceramah agama tentang makna peristiwa Isra’ Mi’raj yang disampaikan oleh KH Ali Mashuri. Menurut kiai kharismatik ini, seseorang tidak akan mampu mendekati Allah, jika dirinya tidak mampu merobohkan tembok kesombongan yang dimilikinya.

“Kesombongan ini harus kita hilangkan supaya kita dapat mengarungi kehidupan dengan kelembutan. Namun saat ini banyak orang salah menilai kelembutan. Padahal kelembutan itu mengandung sebuah kekuatan. Saya doakan semoga semua yang hadir ini diberikan kelembutan oleh Allah SWT,” ungkapnya.



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar