PBNU: Wakaf kepada NU, Catat Atas Nama Organisasi
NU Online · Senin, 23 Desember 2013 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud menegaskan kepada para nazhir wakaf yang menerima wakaf dari pihak tertentu untuk diatasnamakan secara organisasi bukan nama pengurus apalagi perorangan.
<>Sekjen PBNU menegaskan hal itu pada sosialisasi perwakafan bagi nadzir NU yang dilaksaksanakan Pengurus Pusat Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU, di gedung PBNU, Jakarta, Senin (23/12).
Menurut Marsudi dengan diatasnamakan organisasi, wakaf tersebut tidak berpotensi untuk diwariskan, dijual, dihibahkan, digadaikan, dan sejenisnya kepada pihak lain. Sekjen PBNU ini juga menganjurkan supaya para nadzir NU untuk mengikuti aturan agama dan negara dalam perwakafan. “Catat dan daftarkan administrasi wakaf sesuai aturan dengan baik,” katanya.
Tentang wakaf yang diatasnamakan organisasi tersebut, kata Marsudi, PBNU hanya menandatangani sebagai penerima wakaf, manfaatnya diuntukkan kepada masyarakat yang ada di sekitarnya.
Ia juga mengimbau kepada pengurus NU jika mendapatkan sebuah wakaf tanah, meski letaknya jauh, dan susah dijangkau, untuk diterima.Sosialisasi wakaf tersebut diikuti para pengurus wakaf se Jakarta, Tengerang, Bekasi dan Depok, ditambah peserta dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Pada kegiatan yang diikuti 50 peserta itu, hadir Bendahara Umum PBNU H. Bina Suhendra, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Abdul Mun’im DZ, Ketua PP LWP NU H Mardani, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama RI. Juga jajaran Pengurus LWP NU, diantaranya Sekretaris PP LWP NU Drs. H. Mohamad Thohir, Wakil Ketua H. Munshorun Mulya SH. MM, H Masyhar dan pengurus lain. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua