Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa berbagai bencana alam, seperti gempa dan tsunami yang menerjang sebagian wilayah Indonesia bukan azab, melainkan musibah.
"Semua itu musibah, bukan azab," kata Kiai Said saat mengisi acara Istighotsah dan Doa Keselamatan Bangsa di Masjid PBNU, Jakarta Pusat, Senin (31/12).
Kiai alumnus Universitas Ummul Qurra Mekkah, Arab Saudi menjelaskan bahwa musibah merupakan ujian yang datang dari Allah kepada makhluk-Nya.
Menurutnya, jika masyarakat dan bangsa Indonesia berhasil menghadapi ujian tersebut, yakni menerima dengan sabar, maka dapat menaikan derajatnya. Sebaliknya, ketika menghadapinya dengan bersu'udhan (prasangka buruk) kepada Allah, maka menjadi bangsa yang gagal.
"Mari kita anggap ini sebagai musibah," ajaknya.
Kiai Said pun mengajak jamaah yang hadir untuk mendoakan para korban agar menjadi syahid di akhirat dan untuk keluarga yang ditinggalkan supaya bersabar.
Hadir pada acara tersebut Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua LD PBNU KH Agus Salim, Sekretaris LD PBNU Ustadz Bukhori Muslim. (Husni Sahal)
Sebagaimana diketahui, selama kurun waktu 2018, beberapa daerah di Indonesia diterjang bencana alam, seperti gempa dan tsunami. Pada Juli-Agustus, sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat diguncang gempa. Musibah itu menghilangkan sekitar 401 jiwa.
Sementara gempa dan tsunami juga terjadi di Sulawesi Tengah akhir September. Akibat kejadian itu, sedikitnya 2073 orang meninggal. Dan musibah yang terbaru berupa tsunami di sebagian wilayah Banten dan Lampung yang menghilangkan lebih dari 430 jiwa. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)